Benarkah Konsumsi Telur Harian Tingkatkan Kolesterol? Fakta dan Penjelasan Ahli

Telur, sumber protein hewani yang terjangkau dan mudah diolah, menjadi bagian tak terpisahkan dari menu harian masyarakat. Di balik kelezatannya, telur menyimpan segudang nutrisi penting, mulai dari vitamin A, protein, folat, vitamin D, vitamin B, lemak omega-3, hingga mineral seperti zat besi, kalsium, zinc, dan kalium. Namun, mitos yang beredar di masyarakat kerap kali menimbulkan kekhawatiran: benarkah konsumsi telur setiap hari dapat memicu kenaikan kadar kolesterol dalam darah?

Kekhawatiran ini muncul karena telur, khususnya bagian kuningnya, memang mengandung kolesterol. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa dampak konsumsi telur terhadap peningkatan kadar kolesterol darah ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan efek yang ditimbulkan oleh lemak trans dan lemak jenuh yang banyak ditemukan dalam makanan olahan dan gorengan.

Sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa konsumsi satu butir telur per hari relatif aman bagi sebagian besar orang. Studi yang melibatkan ratusan ribu peserta selama beberapa dekade ini tidak menemukan adanya peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya pada mereka yang mengonsumsi satu butir telur setiap hari.

Kesalahpahaman mengenai telur seringkali berasal dari anggapan bahwa kandungan lemak dalam kuning telur otomatis meningkatkan kadar kolesterol. Padahal, efek kuning telur terhadap kolesterol darah sebenarnya minimal. Justru, penggunaan minyak goreng atau margarin yang berlebihan saat memasak telur lah yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol.

Berdasarkan tinjauan komprehensif terhadap berbagai penelitian, bukti mengenai efek telur pada kolesterol darah dianggap tidak signifikan. Para ahli menyimpulkan bahwa telur aman dikonsumsi, bahkan bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi. Namun, penting untuk tetap memperhatikan asupan makanan lain yang dikonsumsi bersama telur, seperti nasi, roti, mentega, garam, atau daging olahan, karena makanan-makanan tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Tips Aman Konsumsi Telur untuk Penderita Kolesterol

Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti untuk meminimalkan risiko peningkatan kolesterol saat mengonsumsi telur:

  • Pilih metode memasak yang sehat: Rebus atau kukus telur sebagai alternatif penggorengan.
  • Kombinasikan dengan sayuran: Tambahkan sayuran seperti bayam, tomat, atau paprika ke dalam omelet atau orak-arik telur untuk menyeimbangkan nutrisi.
  • Gunakan minyak sehat: Jika ingin menggoreng telur, gunakan minyak yang stabil pada suhu tinggi dan tidak mudah teroksidasi, seperti minyak kelapa atau minyak alpukat.
  • Pilih telur berkualitas: Pilih telur dari ayam yang diberi pakan berkualitas untuk mendapatkan kandungan nutrisi yang optimal.
  • Jangan masak terlalu matang: Hindari memasak telur terlalu matang, karena dapat merusak beberapa nutrisi penting.

Sebuah studi yang meneliti orang dewasa di Eropa dan Korea menemukan bahwa mengkonsumsi dua hingga empat telur setiap minggu dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada orang dengan diabetes. Sementara, studi lain yang melibatkan 100 ribu orang dewasa lebih di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi lebih dari lima hingga enam telur per minggu meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 30%. Namun, tidak dapat dipastikan bahwa peningkatan risiko ini hanya disebabkan oleh telur saja.