Pertarungan Mental di Puncak Eropa: PSG dan Inter Saling Uji Nyali di Final Liga Champions

Final Liga Champions musim 2024/2025 mempertemukan dua kekuatan sepak bola Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan. Laga puncak yang akan dihelat di Allianz Arena pada Minggu, 1 Juni 2025, dini hari WIB, ini diprediksi akan menjadi pertarungan sengit antara dua tim bertabur bintang.

Jelang laga akbar ini, legenda sepak bola Spanyol, Andres Iniesta, memberikan pandangannya. Menurutnya, aspek mentalitas akan menjadi faktor krusial yang membedakan kedua tim di momen-momen krusial pertandingan. "Kedua tim memiliki pemain-pemain berkualitas tinggi, terutama di lini tengah, yang mampu mengatur tempo permainan," ujar Iniesta kepada Sky Sport Italia. "Mentalitas akan menjadi kunci di saat-saat genting. Saya yakin ini akan menjadi final Liga Champions yang luar biasa."

Pernyataan Iniesta menggarisbawahi pentingnya kesiapan mental para pemain dalam menghadapi tekanan di partai final. PSG, yang sukses menyingkirkan Arsenal di babak sebelumnya, akan berupaya meraih trofi Liga Champions pertama mereka. Ini merupakan final kedua bagi Les Parisiens, setelah sebelumnya merasakan pahitnya kekalahan 0-1 dari Bayern Munich di final tahun 2020.

Sementara itu, Inter Milan datang dengan sejarah yang lebih mentereng di kompetisi ini. Nerazzurri telah mencapai final sebanyak tujuh kali, dengan tiga gelar juara dan tiga kali menjadi runner-up. Kemenangan atas Barcelona di semifinal memberikan kepercayaan diri tinggi bagi pasukan Inter untuk kembali merengkuh трофей Si Kuping Besar.

Iniesta menambahkan bahwa final Liga Champions adalah momen sakral bagi setiap pemain. "Ini adalah momen ajaib, puncak dari perjalanan panjang. Anda harus menikmatinya seperti mimpi, dengan penuh sukacita," katanya.

Lebih lanjut, Iniesta menekankan bahwa final Liga Champions bukan hanya sekadar kesempatan, tetapi juga tanggung jawab besar. "Berpartisipasi dalam pertandingan seperti ini adalah pengalaman yang unik dan tak ternilai harganya," pungkasnya. Pertandingan final nanti akan menjadi pembuktian siapa yang lebih siap secara mental untuk menaklukkan Eropa.