Pengaruh Riwayat Keluarga dan Gaya Hidup terhadap Risiko Hipertensi: Studi dan Penjelasan Dokter

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada penderitanya. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah ginjal. Selain faktor gaya hidup, riwayat keluarga juga memainkan peran penting dalam risiko terkena hipertensi. Jika ada anggota keluarga dekat yang menderita hipertensi, kemungkinan seseorang terkena tekanan darah tinggi juga meningkat.

Dokter Kristin Tjandara dari klinik Prodia Kramat Jakarta Pusat menjelaskan bahwa faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua kategori: yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor genetik atau riwayat hipertensi dalam keluarga termasuk dalam kategori yang tidak dapat diubah. Artinya, jika salah satu atau kedua orang tua memiliki hipertensi, ada kemungkinan besar kondisi tersebut akan diturunkan kepada anak-anaknya.

Beberapa penelitian global telah menyoroti hubungan antara faktor genetik dan kejadian hipertensi. Sebuah studi di Amerika Serikat pada tahun 2022, yang melibatkan 3.070 peserta, menunjukkan adanya kaitan yang signifikan. Studi serupa di China dengan lebih dari 700.000 peserta juga mengindikasikan bahwa faktor genetik memiliki peran penting dalam perkembangan hipertensi.

Walaupun faktor keturunan tidak dapat diubah, penting untuk diingat bahwa banyak faktor gaya hidup dapat dikendalikan. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi garam dan gula memiliki dampak besar pada kejadian hipertensi. Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga juga mempengaruhi kesehatan pembuluh darah. Kurang gerak dalam jangka panjang dapat mengubah fungsi organ, seperti jantung, yang menjadi lebih berat karena peredaran darah melambat dan pompa jantung bekerja lebih keras tanpa bantuan otot tubuh.

Hipertensi dapat dideteksi dengan mengukur tekanan darah secara teratur. Jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, termasuk mengatur asupan makanan, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan, dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, tekanan darah dapat dikontrol dengan obat-obatan resep dokter.

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola tekanan darah:

  • Diet Seimbang: Konsumsi makanan rendah garam, lemak jenuh, dan gula. Perbanyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Aktivitas Fisik Teratur: Lakukan olahraga ringan hingga sedang setidaknya 30 menit setiap hari.
  • Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.
  • Batasi Konsumsi Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Kelola Stres: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya.

Dengan memahami faktor risiko dan mengambil langkah-langkah untuk mengubah gaya hidup, individu dapat mengurangi risiko terkena hipertensi dan menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah mereka.