Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara Terpaksa Ditutup Akibat Perintah Israel
Gelombang kekerasan yang terus berlanjut di Jalur Gaza mencapai titik kritis setelah Israel mengeluarkan perintah penutupan terhadap Rumah Sakit Al-Awda, satu-satunya fasilitas medis yang masih beroperasi di wilayah Gaza utara. Keputusan ini menambah daftar panjang tantangan kemanusiaan yang dihadapi oleh warga Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengecam tindakan Israel, menyebutnya sebagai "kelanjutan dari pelanggaran dan kejahatan" terhadap sektor kesehatan. Penutupan Al-Awda berarti hilangnya akses vital bagi ribuan orang yang membutuhkan perawatan medis, terutama di tengah kondisi yang semakin memburuk akibat serangan dan blokade.
Kondisi Terkini di Rumah Sakit Al-Awda
Menurut laporan, setidaknya 97 orang, termasuk 13 pasien, masih berada di dalam rumah sakit ketika perintah evakuasi dikeluarkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinannya atas situasi ini dan berencana untuk melakukan misi kemanusiaan untuk memindahkan pasien ke fasilitas medis lain yang masih berfungsi.
Namun, upaya evakuasi terhambat oleh berbagai kendala, termasuk jalan-jalan yang tidak dapat dilalui dan kurangnya sumber daya untuk memindahkan peralatan medis yang penting. WHO menekankan bahwa penutupan Al-Awda akan memutus akses terhadap layanan kesehatan yang sangat penting bagi penduduk Gaza Utara.
Dampak Lebih Luas Terhadap Sistem Kesehatan Gaza
Penutupan Rumah Sakit Al-Awda merupakan pukulan telak bagi sistem kesehatan Gaza yang sudah kewalahan. Sejak awal konflik, fasilitas medis di seluruh wilayah tersebut telah menjadi sasaran serangan, menyebabkan kematian lebih dari 1.400 pekerja medis, pasien, dan pengungsi.
Organisasi internasional dan kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menyerukan perlindungan terhadap fasilitas kesehatan dan staf medis di Gaza. Mereka menekankan bahwa serangan terhadap rumah sakit merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Seruan untuk Perlindungan dan Akses Kemanusiaan
Kementerian Kesehatan Gaza dan WHO mendesak semua pihak terkait untuk memastikan perlindungan sistem kesehatan di Jalur Gaza dan untuk memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan. Mereka menekankan pentingnya menghormati hukum internasional dan kemanusiaan, serta untuk menjamin keselamatan staf medis dan pasien.
Situasi di Gaza utara semakin mendesak, dan penutupan Rumah Sakit Al-Awda hanya memperburuk krisis kemanusiaan yang ada. Upaya internasional yang lebih besar diperlukan untuk melindungi warga sipil, menyediakan bantuan medis, dan mengakhiri kekerasan yang terus berlanjut.