Dua Alumni SMA Dempo Meninggal Dunia Akibat Hipotermia Saat Mendaki Puncak Carstensz
Dua Alumni SMA Dempo Meninggal Dunia Akibat Hipotermia di Puncak Carstensz
Tragedi mendalam menyelimuti keluarga besar SMAK Santo Albertus (SMA Dempo) Malang. Dua alumni angkatan 1984, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, ditemukan meninggal dunia di Gunung Carstensz Pyramid, puncak tertinggi di Indonesia, pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kedua almarhumah diduga meninggal akibat hipotermia saat proses penurunan dari puncak gunung yang terletak di Papua Tengah tersebut. Kabar duka ini menyisakan kesedihan mendalam bagi rekan-rekan, keluarga, dan seluruh civitas akademika SMA Dempo.
Yeni Tanojo, rekan seangkatan Lilie dan Elsa, mengenang sosok kedua almarhumah dalam acara misa arwah yang digelar di SMA Dempo pada Jumat, 7 Maret 2025. Yeni terakhir bertemu Lilie dan Elsa pada reuni akbar peringatan 40 tahun kelulusan SMA Dempo di Lembang, Jawa Barat, Agustus 2024. “Kami terakhir bertemu dalam reuni 40 tahun di Lembang. Lilie dan Elsa hadir waktu itu,” kenang Yeni. Ia menggambarkan Lilie sebagai sosok yang periang dan selalu mampu menghidupkan suasana. “Orangnya periang, selalu bisa menghidupkan suasana,” ujarnya. Kenangan terakhir Yeni bersama Lilie terjadi pada 23 Februari 2025, saat Lilie menghubungi Yeni untuk membicarakan pesanan baju. Dalam percakapan tersebut, Lilie menyampaikan rencana pendakiannya ke Gunung Carstensz yang akan dimulai pada 25 Februari dan direncanakan kembali pada 1 Maret. “Lilie adalah desainer, saya komunikasi melalui telepon terakhir 23 Februari… Di situ Lilie pamit mau mendaki ke Gunung Carstensz dan baru kembali 1 Maret,” jelas Yeni. Tidak disangka, percakapan itu menjadi perbincangan terakhirnya dengan Lilie. “Saya tidak menyangka itu, Lilie sekaligus pamit waktu itu. Yang katanya tidak akan bertemu lagi,” tutur Yeni dengan nada pilu.
Kesedihan serupa juga dirasakan oleh Debora Megawaty, rekan alumni lainnya. Ia menggambarkan Lilie dan Elsa sebagai sosok yang ceria dan penuh ide. “Kami merasakan sangat kehilangan. Lilie dan Elsa adalah sosok ceria dan memiliki ide banyak untuk rekan-rekannya jika ada pertemuan,” ungkap Debora. Kepergian mendadak kedua almarhumah meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh yang mengenalnya. Baik Lilie, seorang desainer, maupun Elsa, seorang dokter gigi, dikenang sebagai pribadi yang ramah dan bersemangat. Kepergian mereka menjadi pengingat akan betapa berharganya setiap momen dan persahabatan.
Proses pendakian Gunung Carstensz memang dikenal menantang dan penuh risiko. Kondisi cuaca yang ekstrem dan medan yang sulit seringkali menjadi penyebab kecelakaan. Kejadian ini menjadi sorotan penting terkait pentingnya persiapan dan keselamatan dalam kegiatan pendakian gunung, khususnya di daerah dengan kondisi alam yang ekstrem. Pihak berwenang dan komunitas pendaki diharapkan dapat terus meningkatkan edukasi dan keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Semoga keluarga dan kerabat almarhumah Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini.
Informasi tambahan: * Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono adalah alumni SMAK Santo Albertus (SMA Dempo) Malang, angkatan 1984. * Keduanya meninggal dunia pada 1 Maret 2025 di Gunung Carstensz akibat hipotermia. * Lilie Wijayanti berprofesi sebagai desainer, sementara Elsa Laksono berprofesi sebagai dokter gigi.