Akselerasi Elektrifikasi Nasional: Pemerintah Targetkan Penerangan Bagi Lebih dari Lima Ribu Desa

Pemerintah Indonesia terus memacu pemerataan pembangunan, khususnya di sektor energi. Melalui program Listrik Desa (Lisdes), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan elektrifikasi bagi 5.758 desa yang saat ini belum teraliri listrik. Target ambisius ini diharapkan dapat tercapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang, yakni hingga tahun 2029.

Inisiatif ini bukan sekadar memberikan penerangan, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil. Program Lisdes direncanakan akan membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas mencapai 394 megawatt (MW). Energi yang dihasilkan akan didistribusikan melalui jaringan yang menjangkau hingga 780.000 rumah tangga. Dengan demikian, diharapkan setiap keluarga di pelosok negeri dapat menikmati akses listrik selama 24 jam penuh.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menekankan bahwa program Lisdes merupakan prioritas utama pemerintah. Sesuai dengan arahan Presiden, kementeriannya akan segera melakukan inventarisasi dan merancang program terobosan untuk mempercepat penyediaan akses listrik ke desa-desa yang belum terlayani. Bahlil menambahkan, investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan program ini diperkirakan mencapai Rp 50 triliun.

"Upaya menyediakan akses desa belum berlistrik ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk menanamkan investasinya bersama pemerintah untuk mewujudkan energi berkeadilan," kata Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa ketersediaan listrik adalah hak dasar setiap warga negara. Oleh karena itu, negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk yang berada di wilayah terpencil dan terisolir, dapat menikmati layanan listrik yang memadai.

"Sesuai arahan Bapak Presiden agar di desa-desa yang belum ada listrik segera kami pasang, kami akan lakukan ini secara bertahap sampai tahun 2029 selesai," jelas dia.

Program Lisdes dijalankan melalui penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk membangun jaringan distribusi listrik hingga ke pelosok desa. Hingga akhir tahun 2024, tercatat sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia telah teraliri listrik.

Selain Lisdes, Kementerian ESDM juga memiliki program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang menyasar rumah tangga tidak mampu. Sejak tahun 2022 hingga 2024, sebanyak 367.212 sambungan BPBL telah disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bahlil juga membagikan pengalaman pribadinya mengenai sulitnya hidup tanpa listrik saat masih tinggal di Maluku Tengah. Saat itu, penerangan hanya didapatkan dari lampu pelita berbahan bakar minyak tanah. Pengalaman tersebut menjadi motivasi baginya untuk terus berupaya mewujudkan pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia.

  • Target Elektrifikasi: 5.758 desa hingga 2029
  • Kapasitas Pembangkit: 394 MW
  • Rumah Tangga Terdampak: 780.000
  • Investasi: Rp 50 triliun

Program Listrik Desa diharapkan tidak hanya memberikan penerangan, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di desa-desa terpencil di seluruh Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh warga negara.