Sentuhan Tradisional Ridwan: Merawat Sapi Kurban dengan Pijat dan Ramuan Herbal di Semarang
Di tengah persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha, kisah menarik datang dari Semarang, di mana seorang perawat sapi bernama Muhammad Ridwan menerapkan metode tradisional untuk menjaga kesehatan hewan kurban. Di Kandang Penggemukan Sapi "Berkah Beef" milik Masjid Agung Kauman Semarang, Ridwan telah mendedikasikan dirinya selama bertahun-tahun untuk merawat sapi-sapi kurban dengan sentuhan unik berupa pijat dan pemberian jamu tradisional.
Rutinitas harian Ridwan melibatkan pemijatan pada titik-titik tertentu di tubuh sapi, seperti punggung, leher, area pengkolan, hingga pangkal ekor. Teknik ini ia pelajari dari para seniornya dan diyakini dapat membuat sapi lebih rileks dan sehat. Setiap sapi mendapatkan pijatan selama kurang lebih 25 menit, dengan frekuensi satu hingga tiga kali sehari, tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Pengalaman bertahun-tahun membuat Ridwan memahami karakter setiap sapi, sehingga ia terhindar dari risiko diseruduk atau ditendang.
Keistimewaan perawatan Ridwan tidak hanya berhenti pada pijat. Setelah dipijat, sapi-sapi tersebut diberi jamu tradisional racikan Ridwan sendiri. Jamu ini terbuat dari campuran kunyit, jeruk, jahe, dan gula merah yang direbus dan disaring. Ridwan percaya bahwa ramuan ini berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan, menambah tenaga, dan menjaga kesegaran sapi hingga hari penyembelihan.
Ridwan menjelaskan bahwa perawatan yang ia berikan, yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, telah memberikan dampak positif yang signifikan pada kesehatan sapi-sapi tersebut. Perawatan meliputi menjaga kebersihan kandang, pemberian pakan tepat waktu, pemberian vitamin, serta tambahan pijat dan jamu tradisional. Ia berharap setiap sapi dapat mengalami peningkatan berat badan rata-rata 1 kilogram per hari, meski ada beberapa sapi yang nafsu makannya berbeda-beda.
Dengan sentuhan tradisionalnya, Ridwan membuktikan bahwa kearifan lokal dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan hewan kurban, memastikan bahwa hewan-hewan tersebut berada dalam kondisi prima saat tiba waktunya untuk dikurbankan.