Kasus Kematian Penjual Durian di Magelang: Polisi Temukan Indikasi Kekerasan Setelah Autopsi
Kematian seorang penjual durian bernama Joko Susilo (39) di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang sebelumnya diduga akibat kecelakaan lalu lintas, kini memasuki babak baru. Polresta Magelang telah melakukan ekshumasi dan otopsi terhadap jenazah Joko Susilo untuk mengungkap penyebab sebenarnya kematiannya.
Berdasarkan hasil otopsi yang diumumkan oleh Penjabat sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, ditemukan adanya indikasi kekerasan benda tumpul pada bagian kepala dan leher korban. Arwansyah menjelaskan bahwa Joko Susilo diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa pelaku. Tindakan kekerasan tersebut meliputi tendangan, pukulan, dan tamparan.
Dalam konferensi pers terkait Operasi Aman Candi, Arwansyah mengungkapkan bahwa polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini. Keempat tersangka tersebut diidentifikasi sebagai SAB (26), MA (27), CA (26), dan SAN (18). Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Menurut keterangan polisi, SAN melakukan penganiayaan pertama terhadap Joko Susilo di dekat Terminal Tegalrejo pada tanggal 30 April 2025. Tidak lama berselang, Joko Susilo kembali menjadi korban pengeroyokan oleh tiga pelaku lainnya di lokasi yang sama.
Motif pengeroyokan tersebut diduga karena korban sering membuat keributan saat dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi minuman keras. Setelah mengalami serangkaian kekerasan fisik, Joko Susilo mengendarai sepeda motornya menuju arah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa Joko Susilo mengendarai sepeda motor dalam kondisi zig-zag. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal dan terperosok ke dalam selokan. Akibatnya, terdapat dua kemungkinan penyebab kematian Joko Susilo:
- Kekerasan pada kepala dan leher akibat pengeroyokan.
- Kecelakaan lalu lintas.
Arwansyah menambahkan bahwa saat ditemukan, posisi korban tertindih sepeda motor dan terdapat banyak batu di dalam selokan tersebut. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang lebih detail dan menentukan penyebab pasti kematian Joko Susilo.