Panduan Memilih Lantai Ideal: Membandingkan Keunggulan Porselen dan Keramik

Memilih material yang tepat untuk lantai atau dinding rumah adalah keputusan penting yang memengaruhi estetika dan fungsionalitas ruang. Dua pilihan populer adalah ubin porselen dan keramik. Meskipun sekilas tampak serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Komposisi Material dan Proses Pembuatan

Perbedaan paling mendasar terletak pada komposisi dan proses pembuatannya. Keduanya memang terbuat dari tanah liat, tetapi jenis tanah liat dan suhu pembakarannya berbeda secara signifikan.

  • Porselen: Dibuat dari campuran tanah liat halus dengan kandungan kaolin yang tinggi. Kaolin adalah jenis tanah liat putih yang memberikan kekuatan dan kepadatan ekstra. Porselen kemudian dibakar pada suhu sangat tinggi, antara 1.204 hingga 1.371 derajat Celsius. Proses pembakaran suhu tinggi ini menghasilkan material yang sangat padat, keras, dan tahan terhadap air.
  • Keramik: Menggunakan campuran tanah liat yang lebih kasar dengan kadar kaolin yang lebih rendah. Proses pembakaran juga dilakukan pada suhu yang lebih rendah, sekitar 982 hingga 1.093 derajat Celsius. Hasilnya, keramik memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan porselen, sehingga lebih berpori dan kurang tahan terhadap air.

Perbedaan Visual dan Taktil

Secara visual, perbedaan antara porselen dan keramik mungkin sulit dibedakan oleh mata awam. Namun, ada beberapa petunjuk yang bisa membantu.

  • Bagian Belakang Ubin: Perhatikan bagian belakang ubin. Porselen umumnya memiliki bagian belakang yang lebih halus dan seragam warnanya. Sementara keramik cenderung lebih kasar.
  • Warna: Porselen biasanya memiliki warna yang seragam di seluruh ketebalannya. Jika ubin pecah, warna bagian dalamnya akan sama dengan permukaan. Pada keramik, warna permukaan mungkin berbeda dengan bagian dalamnya.

Ketahanan dan Penggunaan Ideal

Perbedaan dalam komposisi dan proses pembuatan berdampak signifikan pada ketahanan dan penggunaan ideal masing-masing material.

  • Porselen: Karena kepadatannya yang tinggi dan tingkat penyerapan air yang sangat rendah (kurang dari 0,5%), porselen sangat tahan terhadap noda, goresan, dan kelembapan. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk area dengan lalu lintas tinggi dan area basah seperti:
    • Kamar mandi
    • Dapur
    • Lantai teras
    • Area komersial
  • Keramik: Memiliki pori-pori yang lebih besar dan tingkat penyerapan air yang lebih tinggi (lebih dari 0,5%). Hal ini membuatnya kurang tahan terhadap kelembapan dan noda. Keramik lebih cocok untuk area kering dengan lalu lintas rendah seperti:
    • Ruang tamu
    • Kamar tidur
    • Dinding interior

Pertimbangan Harga

Secara umum, ubin keramik cenderung lebih ekonomis dibandingkan ubin porselen. Perbedaan harga ini disebabkan oleh perbedaan bahan baku dan proses pembuatan yang lebih kompleks pada porselen. Namun, penting untuk diingat bahwa harga dapat bervariasi tergantung pada merek, desain, dan ukuran ubin.

Kemudahan Pemasangan

Baik porselen maupun keramik dipasang menggunakan metode yang serupa, yaitu dengan merekatkannya pada lapisan bawah dengan mortar. Namun, keramik umumnya lebih mudah dipotong dan dipasang karena kepadatannya yang lebih rendah. Porselen yang lebih keras membutuhkan peralatan khusus untuk pemotongan dan pemasangan yang presisi.