Perbandingan Mendalam: Mesin Suzuki Fronx, K15B vs. K15C

Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru-baru ini memperkenalkan Fronx, sebuah low sport utility vehicle (LSUV) yang hadir dengan desain coupe yang memukau. Kendaraan ini tersedia dalam tiga varian yang menarik, menawarkan pilihan mesin bensin yang berbeda, yaitu K15B dan K15C. Meskipun kedua mesin ini memiliki kapasitas 1.500 cc yang sama, terdapat perbedaan signifikan dalam teknologi dan opsi transmisi yang ditawarkan.

Dony Ismi Saputra, Deputy 4W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menyatakan bahwa strategi harga Suzuki Fronx sangat unik dan kompetitif karena keberadaan tiga varian dengan opsi transmisi yang beragam. SUV bergaya coupe ini menargetkan berbagai segmen dan calon konsumen sekaligus.

Fronx tipe GL ditenagai oleh mesin K15B, sementara tipe GX dan SGX menggunakan mesin K15C yang dilengkapi dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Harold Donnel, Direktur Pemasaran 4W PT SIS, menjelaskan bahwa mesin K15B dan K15C memiliki karakteristik yang berbeda. K15C lebih fokus pada efisiensi bahan bakar, sedangkan K15B lebih mengutamakan performa. Perbedaan responsif juga dapat dirasakan di antara keduanya.

Berikut adalah perbandingan detail antara K15B dan K15C:

K15B

Mesin K15B bukan merupakan hal baru, karena sebelumnya telah digunakan pada beberapa model Suzuki di Indonesia, seperti XL7, Ertiga, dan Jimny. Mesin ini memiliki konfigurasi 4-silinder segaris DOHC 16 katup dengan sistem Multi-Point Fuel Injection (MPFI). Tenaga maksimal yang dihasilkan mencapai 77 kW atau 104,6 Tk pada 6.000 rpm, dengan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga ini disalurkan ke roda melalui dua pilihan transmisi, yaitu manual 5-percepatan atau matik konvensional (AT) 4-percepatan.

K15C

Mesin K15C yang digunakan pada Fronx tipe GX dan SGX memiliki tenaga yang sedikit lebih kecil dibandingkan K15B, tetapi unggul dalam hal efisiensi dan teknologi. Mesin ini memiliki rasio kompresi yang lebih tinggi, yaitu 12:1, dengan output 74 kW atau 100,6 Tk pada 6.000 rpm, serta torsi 135 Nm pada 4.400 rpm.

Perbedaan yang paling mencolok terletak pada sistem Dualjet Injection, yang diklaim lebih hemat bahan bakar karena menghasilkan pengabutan yang lebih presisi dibandingkan MPFI. Mesin K15C, yang juga digunakan pada Suzuki Grand Vitara, telah dilengkapi dengan teknologi mild hybrid, yang dikenal sebagai Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Teknologi ini menggabungkan mesin pembakaran internal dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion.

ISG memiliki fungsi ganda sebagai alternator dan motor listrik, memberikan dorongan tenaga saat dibutuhkan dan mengurangi beban kerja mesin. Baterai lithium-ion berfungsi menyimpan energi yang dihasilkan oleh ISG, yang kemudian digunakan untuk mendukung akselerasi. Teknologi SHVS juga dilengkapi dengan fitur regenerasi pengereman, di mana saat kendaraan melambat atau mengerem, ISG bertindak sebagai generator untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik, yang disimpan di baterai.

Secara keseluruhan, sistem SHVS memanfaatkan ISG dan baterai lithium-ion untuk menjalankan tiga fungsi utama:

  • Acceleration Assist
  • Regenerative Braking
  • Engine Auto Stop

Kombinasi ini meningkatkan efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan kenyamanan berkendara.

Tenaga dari mesin K15C disalurkan ke roda melalui dua pilihan transmisi, yaitu manual dan matik 6-percepatan, berbeda dengan K15B yang hanya tersedia dalam versi AT 4-percepatan.