Timnas Garuda Hadapi Kualifikasi Piala Dunia: Erick Thohir Yakin Kekuatan Merata Meski Tanpa Beberapa Pilar Utama

Optimisme tetap membara di kubu Timnas Indonesia jelang laga krusial melawan China dalam Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2026. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan keyakinannya bahwa tim Garuda memiliki kedalaman skuad yang mumpuni, meskipun beberapa pemain kunci dipastikan absen dalam pertandingan yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Juni mendatang.

Absennya sejumlah pemain seperti Ragnar Oratmangoen, Maarten Paes, dan Marselino Ferdinan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim. Ragnar tidak termasuk dalam skuad yang disiapkan, sementara Maarten Paes dan Marselino Ferdinan harus absen akibat akumulasi kartu. Selain itu, Eliano Reijnders absen karena alasan keluarga, dan Sandy Walsh masih dalam proses pemulihan cedera. Erick Thohir mengungkapkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kondisi Sandy Walsh dan berharap sang pemain dapat segera pulih dan bergabung dengan tim.

"Kita sedang menunggu Sandy Walsh seperti apa recovery-nya. Kita lihat saja," ujar Erick Thohir.

Ketua Umum PSSI tersebut meyakini bahwa absensi beberapa pemain inti justru akan menjadi pembuktian kedalaman skuad Garuda. Ia menekankan bahwa saat ini, Timnas Indonesia memiliki pemain dengan kualitas yang merata di semua lini, sehingga tidak ada lagi batasan yang jelas antara pemain inti dan pemain pelapis.

"Kita harus optimis. Dulu ketika kita bicara pemain A, B , C cedera, kita belum punya 2x11 (pemain). Hari ini saya rasa kita cukup percaya diri karena di semua lini kita punya pemain yang kualitasnya sama. tidak bisa lagi dibilang starter atau cadangan. Dua kali 11 ini yang terus kita pastikan punya pelapis,"

Salah satu faktor yang berkontribusi pada kedalaman skuad Timnas Indonesia adalah kehadiran para pemain diaspora yang telah dinaturalisasi dan kini menjadi bagian penting dari tim.

Menanggapi keberadaan pemain naturalisasi di Timnas China, Erick Thohir menyatakan bahwa hal tersebut lumrah selama sesuai dengan aturan FIFA. China sendiri diketahui memiliki beberapa pemain naturalisasi, termasuk Jiang Guangtai, mantan bek klub Premier League Everton, serta Serginho dan Yang Mingyang yang memiliki darah Brasil dan Swiss.

Erick Thohir juga menyinggung program naturalisasi yang dilakukan Indonesia. Ia merasa bangga karena pemain naturalisasi Indonesia memiliki darah keturunan Indonesia, berbeda dengan negara lain yang melakukan naturalisasi tanpa mempertimbangkan faktor keturunan. Ia menambahkan bahwa Indonesia harus bangga dengan hal tersebut dan seharusnya negara lain yang merasa malu jika mengkritik program naturalisasi Indonesia.

"Yang harus kita banggakan adalah pemain naturalisasi kita berdarah Indonesia beda dengan negara-negara lain yang selalu misalnya mendiskreditkan Indonesia tetapi mereka melakukan naturalisasi yang tak ada darah mereka. Jelas kita ada darah Indonesia, itu kita harus bangga. Kalau mereka berbicara soal Indonesia mestinya mereka yang harus malu. Ini pemain-pemain yang tidak ada darah mereka. Kita yang ada darah kita."

Dengan semangat optimisme dan keyakinan pada kekuatan skuad yang merata, Timnas Indonesia siap menghadapi tantangan Kualifikasi Piala Dunia dan berjuang untuk meraih hasil terbaik.