Penantian Panjang Warga Marunda: Desakan Penyelesaian Waduk Retensi yang Terbengkalai
Harapan warga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, kembali membara. Setelah 11 tahun proyek Waduk Retensi Marunda terbengkalai, mereka menyuarakan aspirasi agar pembangunan segera dilanjutkan. Bagi mereka, waduk ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan solusi konkret untuk mengatasi banjir dan menciptakan ruang terbuka hijau yang sangat dibutuhkan.
Pardi (41), salah seorang warga, mengungkapkan kerinduannya akan keberadaan waduk yang berfungsi penuh. Ia menjelaskan bahwa waduk tersebut sangat penting untuk mengendalikan banjir yang kerap melanda kawasan mereka. Lebih dari itu, Pardi juga memimpikan adanya taman di sekitar waduk, tempat anak-anak bisa bermain dan warga bersantai. Saat ini, anak-anak terpaksa bermain di area waduk yang belum selesai, memanfaatkan genangan air yang dangkal sebagai kolam renang dadakan.
Warsi (30), warga lainnya, juga menyampaikan harapan serupa. Ia melihat potensi ekonomi yang bisa muncul jika waduk dan taman di sekitarnya selesai dibangun. Warsi berharap, dengan adanya fasilitas tersebut, warga bisa membuka usaha kecil-kecilan dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Proyek Waduk Retensi Marunda sendiri dimulai pada tahun 2014, saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Rencana awal adalah membangun waduk yang berfungsi sebagai pengendali banjir sekaligus tempat wisata dengan taman-taman indah di sekelilingnya. Namun, hingga kini, impian tersebut belum terwujud. Area yang seharusnya menjadi taman kini dipenuhi ilalang, menjadi saksi bisu penantian panjang warga Marunda.
Manfaat Waduk Retensi Marunda:
- Pengendalian banjir
- Ruang terbuka hijau
- Potensi ekonomi
- Tempat rekreasi