Jaga Kesehatan Pencernaan: Konsumsi Makanan Haji Tepat Waktu untuk Hindari Diare

Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan kesehatan prima. Salah satu aspek penting yang seringkali terabaikan adalah menjaga kesehatan pencernaan melalui konsumsi makanan yang tepat waktu. Penyelenggara ibadah haji menyediakan makanan kemasan siap santap bagi jemaah sebanyak tiga kali sehari. Setiap kemasan dilengkapi dengan jadwal konsumsi yang tertera jelas. Disiplin terhadap jadwal ini krusial untuk mencegah gangguan pencernaan.

Menurut dr. Iswanto dari Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Makkah, keterlambatan konsumsi makanan dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. "Makanan yang dikonsumsi melewati batas waktu yang ditentukan berpotensi mengandung bakteri yang dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan," ujarnya. Gangguan ini bisa berupa diare atau masalah perut lainnya, yang tentu akan mengganggu kelancaran ibadah. Oleh karena itu, dr. Iswanto menekankan pentingnya bagi seluruh jemaah untuk mematuhi jadwal makan yang telah ditetapkan.

Mengapa ketepatan waktu makan begitu penting? Makanan yang telah dimasak dan dikemas memiliki umur simpan terbatas, terutama jika tidak disimpan dalam kondisi dingin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa makanan yang tidak segera dikonsumsi atau disimpan pada suhu yang aman dapat menjadi media ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Kondisi ini dapat memicu infeksi saluran pencernaan seperti diare, muntah, dan keracunan makanan. Diare tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat memicu dehidrasi, terutama di tengah cuaca panas ekstrem. Kondisi ini sangat berbahaya bagi jemaah lanjut usia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Berikut adalah beberapa tips aman mengonsumsi makanan selama ibadah haji:

  • Konsumsi makanan sesuai jadwal: Patuhi jadwal yang tertera pada kemasan makanan.
  • Perhatikan kondisi makanan: Hindari mengonsumsi makanan yang telah berubah bau, warna, atau rasa.
  • Laporkan jika ragu: Jika Anda ragu dengan kualitas makanan, jangan ragu untuk melaporkannya kepada petugas kesehatan.

Menjaga kesehatan selama ibadah haji bukan hanya tentang menjaga fisik dan stamina, tetapi juga tentang mematuhi aturan-aturan sederhana seperti jadwal makan. Dengan disiplin terhadap hal ini, jemaah dapat meminimalkan risiko penyakit dan menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk.