Jamuan Makan Siang Kenegaraan: Presiden Macron Cicipi Kuliner Vietnam di Hanoi
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengawali lawatan ke Asia Tenggara dengan kunjungan ke Vietnam pada 25-27 Mei 2025, sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Di Hanoi, Macron tidak hanya melakukan pertemuan kenegaraan dengan pemimpin Vietnam, To Lam, tetapi juga menyempatkan diri untuk menikmati kekayaan kuliner lokal.
Didampingi sang istri, Presiden Macron memilih restoran Madame Hien yang terletak di distrik Hoàn Kiếm, Hà Nội, sebagai lokasi santap siang. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Didier Corlou, seorang chef berkebangsaan Prancis yang telah lama menetap di Vietnam dan dikenal sebagai maestro kuliner yang kerap menjamu kepala negara. Corlou, yang telah melayani lebih dari 60 kepala negara, mengaku dihubungi oleh Kedutaan Besar Prancis sebulan sebelum kunjungan Macron, namun baru mengetahui identitas tamu penting tersebut dua minggu kemudian.
Untuk menghormati tradisi kuliner Vietnam, Corlou merancang hidangan 4-course istimewa yang menggunakan bahan-bahan lokal musiman. Pemilihan menu pun disesuaikan dengan preferensi pola makan Macron. Hidangan pembuka terdiri dari berbagai macam street food khas Vietnam, seperti gulungan nasi, lumpia goreng, dan salad jeruk Pomelo. Semangkuk bihun dengan kepiting dan daun ketumbar Vietnam (bun rieu) juga menjadi salah satu menu andalan.
Sebagai hidangan utama, Corlou menyajikan kombinasi seafood yang dikukus dalam daun teratai, termasuk ikan cod, udang, dan cumi-cumi. Tumis kangkung dengan bawang putih Ly Son dan sup asam melengkapi kelezatan hidangan utama. Tak ketinggalan, hidangan penutup berupa cake cokelat dan es krim wijen hitam memanjakan lidah para tamu.
Sorotan utama dari jamuan makan siang ini adalah hidangan seafood kukus dalam daun teratai segar yang secara khusus dibuat oleh Corlou untuk Presiden Macron. Bahan-bahan segar seperti daun teratai diperoleh langsung dari Danau Barat Hanoi. Hidangan ini sebelumnya tidak ada dalam menu restoran dan menjadi sebuah hadiah pribadi dari sang chef untuk kepala negara Prancis.
Kunjungan Presiden Macron ke restoran tersebut berlangsung sekitar satu setengah jam dengan pengamanan ketat. Istana Élysée bahkan mengirimkan chef khusus untuk mengawasi persiapan makanan di dapur, sementara seorang kepala pelayan ditempatkan di lantai atas untuk memantau alur layanan dan memastikan setiap hidangan disajikan dengan sempurna.
Corlou mengaku merasa gugup meskipun sudah terbiasa melayani kepala negara. Namun, ia merasa lega setelah jamuan makan siang selesai dan mendapat pujian dari Presiden Macron atas kelezatan hidangannya. Sebagai kenang-kenangan, Macron menandatangani menu dan berfoto bersama tim restoran. Corlou pun memberikan buku tentang masakan Vietnam dan kotak pernis berisi campuran lima rempah Vietnam sebagai hadiah untuk sang presiden.
Kepergian Presiden Macron dari restoran disambut meriah oleh warga yang telah menunggu di luar. Sambutan hangat tersebut terus berlanjut hingga iring-iringan mobil meninggalkan Jalan Hang Be, mengakhiri kunjungan singkat namun berkesan di jantung kota Hanoi.