Kisah Inspiratif: Petugas Haji Ulurkan Tangan Bantu Jemaah Lansia Tunaikan Umrah di Tanah Suci
Makkah, Arab Saudi - Di tengah hiruk pikuk jutaan jemaah haji dari seluruh dunia, kisah mengharukan datang dari Tanah Suci. Pasangan lanjut usia (lansia) asal Bogor, Soemarno (93) dan Yeti (68), sempat dilanda kebingungan dan nyaris putus asa karena tertinggal rombongan dan belum dapat melaksanakan umrah wajib setelah tiba di Makkah.
Kisah bermula ketika Soemarno dan Yeti tiba di hotel mereka, Hotel 701, pada Rabu, 28 Mei 2025. Yeti, dengan setia mendampingi suaminya yang memiliki keterbatasan penglihatan, pendengaran, dan mobilitas, merasa kesulitan untuk mengikuti jadwal rombongan. Ia harus mengurus segala keperluan Soemarno, mulai dari makan, mandi, hingga berganti pakaian. Kerisauan melanda karena rombongan mereka telah melaksanakan umrah tak lama setelah kedatangan, sementara mereka berdua masih berada di kamar hotel. Kekhawatiran akan kondisi Soemarno yang tidak bisa ditinggal sendirian menjadi alasan utama Yeti enggan meninggalkan kamar.
Titik terang muncul pada Kamis pagi, 29 Mei 2025, ketika Yeti memberanikan diri membawa Soemarno ke lobi hotel. Di sanalah mereka bertemu dengan Abdurrahman, seorang petugas haji yang bertugas memberikan layanan khusus bagi jemaah lansia. Abdurrahman, yang melihat Soemarno tertidur di kursi roda, mendekati Yeti untuk menanyakan keadaannya. Setelah mendengar cerita Yeti, Abdurrahman dengan sigap menawarkan bantuan untuk memfasilitasi umrah wajib bagi pasangan lansia tersebut.
Semangat Soemarno dan Yeti kembali membara. Abdurrahman segera mempersiapkan segala keperluan umrah bagi Soemarno. Umrah bagi jemaah Indonesia umumnya dilaksanakan pada malam hari untuk menghindari sengatan panas yang ekstrem di siang hari.
Pada malam harinya, sekitar pukul 21.00 waktu Arab Saudi, Soemarno, Yeti, dan tiga jemaah lansia lainnya diantar menuju Masjidil Haram dengan menggunakan bus khusus yang ramah bagi pengguna kursi roda. Perjalanan dari hotel menuju Terminal Jabal Kakbah memakan waktu singkat. Setibanya di terminal, Abdurrahman dengan penuh perhatian membantu Soemarno turun dari bus dan mendorong kursi rodanya menempuh jarak sekitar 500 meter menuju area tawaf di lantai 2 Masjidil Haram. Area tersebut memang dikhususkan bagi jemaah pengguna kursi roda.
Sebelum memulai tawaf, Abdurrahman membimbing Soemarno melafalkan kalimat talbiyah, memohon kehadiran Allah SWT. Ia juga memberikan air zamzam kepada Soemarno dan membantunya meminum serta mengusapkan air suci tersebut ke wajah dan kepala. Dengan penuh khidmat, Abdurrahman mendorong kursi roda Soemarno mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, sambil terus melafalkan kalimat talbiyah dan doa yang diikuti oleh Soemarno.
Setelah menyelesaikan tawaf, Abdurrahman melanjutkan dengan mendorong kursi roda Soemarno menuju area Sa'i, tempat jemaah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ia kembali memandu Soemarno dalam melafalkan doa-doa selama Sa'i. Usai Sa'i, Abdurrahman membawa Soemarno ke area Tahallul, tempat jemaah memotong sebagian rambut sebagai tanda berakhirnya rangkaian ibadah umrah. Seluruh rangkaian ibadah umrah ini selesai pada Jumat dini hari, 30 Mei 2025.
Abdurrahman kemudian membantu Soemarno kembali ke Terminal Jabal Kakbah untuk kemudian diantar kembali ke hotel dengan bus.
Abdurrahman, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa di Jepara, mengungkapkan kebahagiaannya dapat membantu jemaah haji lansia melaksanakan ibadah haji. Ia mengaku teringat kepada orang tuanya sendiri setiap kali membantu jemaah lansia. Baginya, melayani jemaah lansia adalah bentuk bakti kepada orang tua dan tamu Allah. Ia dan rekan-rekannya sesama petugas haji dengan ikhlas melayani jemaah lansia, bahkan tak jarang harus menyuapi makanan, memandikan, membantu membersihkan diri, hingga mencari jemaah lansia pengidap demensia yang tersesat.
"Dijalani dengan ikhlas, insyaallah berjalan dengan baik," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.