Kredit Investasi Perbankan Melaju Kencang di Tengah Perlambatan Kredit Secara Umum
Perkembangan terkini di sektor perbankan menunjukkan fenomena menarik, di mana kredit investasi mengalami pertumbuhan signifikan di tengah tren perlambatan pertumbuhan kredit secara keseluruhan. Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa kredit investasi melonjak sebesar 15,3 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) pada bulan April 2025, mencapai angka Rp 2.215,7 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Maret 2025 yang hanya mencapai 12,6 persen YoY.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun pertumbuhan kredit investasi sangat menggembirakan, kontribusinya terhadap total kredit masih relatif kecil jika dibandingkan dengan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Akibatnya, pertumbuhan kredit secara keseluruhan masih menunjukkan tren perlambatan, mencapai level 8 persen YoY pada bulan April 2025.
Sektor pertambangan dan penggalian mencatat pertumbuhan kredit investasi tertinggi. Sektor ini mengalami lonjakan sebesar 51,4 persen YoY, meningkat signifikan dari angka sebelumnya yang sebesar 42,7 persen YoY. Selain itu, sektor pengangkutan dan komunikasi juga menunjukkan pertumbuhan yang substansial, dengan kredit investasi naik 25,7 persen YoY menjadi Rp 313,2 triliun pada April 2025. Pada bulan sebelumnya, nilai kredit di sektor ini tercatat sebesar Rp 286,1 triliun, atau tumbuh 15,2 persen YoY.
Menanggapi fenomena ini, Executive Vice President (EVP) Corporate and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menyatakan bahwa kinerja industri perbankan akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara keseluruhan. Ia menambahkan bahwa tren pertumbuhan kredit secara umum masih terjaga dengan baik hingga saat ini.
BCA sendiri tidak memberikan angka pasti mengenai kredit investasi mereka pada April 2025. Namun, data per Maret 2025 menunjukkan bahwa nilai kredit investasi BCA mencapai Rp 327,6 triliun, meningkat 17,9 persen YoY. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan total kredit BCA yang mencapai 12,6 persen YoY.
"BCA senantiasa menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial dengan tetap memperhatikan berbagai pertimbangan yang matang," ujar Hera.
Senada dengan BCA, Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, mengungkapkan bahwa Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit investasi sebesar 25,4 persen YoY hingga Maret 2025. Sementara itu, total kredit Bank Mandiri hanya tumbuh 16,5 persen YoY.
"Pertumbuhan kredit investasi tersebut dikontribusikan oleh sektor infrastruktur, telekomunikasi, dan transportasi," kata Ashidiq.
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa target pertumbuhan kredit secara konsolidasi dapat tercapai sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, yaitu antara 10 hingga 12 persen YoY pada akhir tahun 2025.
"Kami akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor yang prospektif dan resilien, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap langkah yang kami ambil," pungkasnya.
Daftar Sektor dengan Pertumbuhan Kredit Investasi Signifikan:
- Pertambangan dan Penggalian
- Pengangkutan dan Komunikasi
- Infrastruktur
- Telekomunikasi
- Transportasi