Rupiah Terkoreksi di Akhir Sesi Perdagangan, Tertekan Sentimen Pasar
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan pada penutupan perdagangan Jumat (30/5/2025), mengakhiri pekan ini dengan catatan kurang menggembirakan. Pergerakan ini terjadi di tengah suasana libur panjang yang berlangsung.
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 16.327 per dolar AS. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 0,12 persen dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.308.
Rupiah sebenarnya sempat menunjukkan performa yang menjanjikan di awal sesi perdagangan, dibuka menguat ke level Rp 16.297 per dolar AS. Bahkan, hingga menjelang tengah hari, mata uang Garuda ini masih mampu mempertahankan posisinya di zona hijau.
Pada pukul 11.53 WIB, rupiah mencapai level terkuatnya hari ini di Rp 16.289 per dolar AS. Namun, momentum positif ini tidak bertahan lama. Setelah mencapai titik tersebut, rupiah mulai kehilangan tenaga dan terus mengalami tekanan yang berujung pada pelemahan hingga penutupan perdagangan.
Selama sesi perdagangan spot hari ini, pergerakan rupiah berada dalam rentang yang cukup lebar, antara Rp 16.289 hingga Rp 16.337 per dolar AS. Volatilitas ini menggambarkan dinamika pasar yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Analisis pasar menunjukkan bahwa pelemahan rupiah ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sentimen pasar global yang kurang mendukung, serta adanya peningkatan permintaan dolar AS di pasar domestik. Pergerakan mata uang lain di kawasan Asia juga turut mempengaruhi performa rupiah.
Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan situasi ekonomi global dan domestik untuk mengantisipasi pergerakan rupiah di pekan mendatang. Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia juga akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah nilai tukar rupiah.