Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan upaya pemberantasan premanisme secara komprehensif, melibatkan seluruh jajaran mulai dari Markas Besar (Mabes) hingga tingkat Kepolisian Sektor (Polsek).

Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa operasi sistemik ini merupakan wujud komitmen Polri dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat. Prioritas utama adalah mencegah segala bentuk gangguan keamanan yang diakibatkan oleh aksi premanisme.

"Polri secara berkelanjutan akan melakukan tindakan preventif dan represif terhadap premanisme di seluruh wilayah hukum Indonesia," ujar Komjen Dedi. "Kami tidak akan memberikan ruang bagi praktik-praktik premanisme yang meresahkan masyarakat."

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas. Beliau menekankan pentingnya mengedepankan keselamatan masyarakat dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) dalam setiap operasi yang dilakukan.

"Penghargaan setinggi-tingginya kami berikan kepada seluruh anggota yang telah bekerja keras di lapangan," kata Kapolri melalui Irwasum Polri. "Semangat dan dedikasi saudara-saudara adalah kunci keberhasilan kita dalam memberantas premanisme."

Komjen Dedi Prasetyo juga menyinggung keberhasilan operasi kewilayahan bersandi Penyakit Masyarakat (Pekat) dalam menekan angka premanisme. Hal ini selaras dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan peningkatan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri.

• Fokus Utama Operasi:
  • Pencegahan kejahatan jalanan
  • Penindakan praktik premanisme
  • Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat

Polri terus berupaya meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya, dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Pemberantasan premanisme bukan hanya tugas Polri semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.