Parepare Menduduki Peringkat Terbawah Indeks Toleransi, Wali Kota Pertanyakan Metodologi Penilaian

Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menyatakan kebingungannya terkait hasil studi Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis oleh Setara Institute, yang menempatkan Parepare sebagai kota dengan tingkat toleransi terendah di Indonesia. Tasming mempertanyakan indikator yang digunakan oleh Setara Institute dalam penilaian tersebut, mengingat masa jabatannya sebagai wali kota belum mencapai 100 hari.

"Saya tidak mengetahui secara pasti indikator apa yang digunakan sehingga Parepare dinilai sebagai kota intoleran," ujar Tasming kepada awak media. Ia menambahkan bahwa dirinya baru menjabat dan merasa perlu memahami lebih lanjut dasar penilaian tersebut. Tasming juga mempertanyakan waktu perilisan hasil studi, mengapa baru sekarang, bukan sejak lama?

Meski demikian, Tasming menegaskan komitmennya untuk memperkuat nilai-nilai toleransi di lingkungan Pemerintah Kota Parepare. Ia menekankan bahwa toleransi merupakan kewajiban setiap warga negara dan telah diatur dalam perundang-undangan. Pancasila sebagai dasar negara, diakui oleh negara dan undang-undang yang mengakui lima agama.

Studi Setara Institute menempatkan Parepare pada peringkat ke-94, sebagai kota dengan skor terendah yaitu 3,945. Penilaian IKT 2024 didasarkan pada delapan indikator utama, meliputi:

  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
  • Kebijakan pemerintah kota
  • Peristiwa intoleransi
  • Dinamika masyarakat sipil
  • Pernyataan publik pemerintah kota
  • Tindakan nyata pemerintah kota
  • Heterogenitas agama
  • Inklusi sosial keagamaan

Setara Institute menjelaskan bahwa skor rendah tidak hanya disebabkan oleh peristiwa intoleransi, tetapi juga oleh kurangnya fokus dan inovasi dalam memajukan toleransi di kota tersebut. Kota-kota lain dinilai lebih proaktif dalam melakukan terobosan untuk meningkatkan toleransi.

Faktor lain yang berpengaruh adalah kepemimpinan politik dan birokrasi, serta kepemimpinan masyarakat. Kota dengan skor rendah dinilai belum menunjukkan kinerja nyata dan kolaboratif dalam memajukan toleransi.

Berikut adalah daftar 10 kota dengan tingkat toleransi terendah berdasarkan IKT 2024:

  1. Pagar Alam
  2. Sabang
  3. Ternate
  4. Makassar
  5. Bandar Lampung
  6. Pekanbaru
  7. Banda Aceh
  8. Lhokseumawe
  9. Cilegon
  10. Parepare