Yogyakarta Sambut Lonjakan Wisatawan Saat Libur Kenaikan Isa Almasih, Hotel Raup Berkah

markdown Sejak libur panjang memperingati Kenaikan Isa Almasih dimulai, Yogyakarta telah mengalami peningkatan signifikan dalam kedatangan wisatawan. Kenaikan ini membawa dampak positif bagi sektor pariwisata lokal, terutama pada tingkat hunian hotel.

Arus Lalu Lintas Meningkat

Menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, jumlah kendaraan yang memasuki kota pada hari Kamis (29/5/2025) menunjukkan peningkatan dibandingkan hari biasa. Kepala Dinas Perhubungan, Agus Arif Nugroho, menyatakan bahwa traffic counting mencatat 144.957 kendaraan masuk, naik 0,98 persen dari hari normal.

Antisipasi puncak kedatangan wisatawan diprediksi terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu pagi. Untuk mengelola potensi kepadatan lalu lintas, Dishub Kota Yogyakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas situasional, terutama di kawasan Malioboro yang selalu ramai. Rekayasa ini akan diterapkan jika terjadi penumpukan kendaraan yang signifikan. Salah satu skenario adalah pengalihan arus dari Jembatan Kleringan yang tidak langsung menuju Malioboro, melainkan dialihkan melalui Stadion Kridosono.

Okupansi Hotel Melonjak, Namun Belum Merata

Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY melaporkan peningkatan reservasi hotel selama periode libur panjang ini. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan bahwa tingkat reservasi mencapai 50-60 persen di seluruh DIY.

Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan hari-hari biasa. Meskipun demikian, Deddy menyayangkan bahwa peningkatan ini belum merata di seluruh kabupaten di DIY. Kota Yogyakarta dan Sleman masih menjadi tujuan utama, mendominasi tingkat hunian hotel.

PHRI DIY menargetkan tingkat hunian hotel mencapai 75 persen selama libur panjang ini. Optimisme ini didasarkan pada pengalaman bahwa banyak wisatawan yang datang langsung ke hotel tanpa melakukan reservasi terlebih dahulu.

Kenaikan jumlah wisatawan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Yogyakarta secara keseluruhan. Sektor-sektor lain yang terkait dengan pariwisata, seperti kuliner, transportasi, dan kerajinan tangan, juga diharapkan dapat merasakan manfaat dari peningkatan kunjungan ini.