Nestapa di Bawah Jembatan: Kisah Perjuangan Seorang Ayah Membesarkan Bayi di Sidoarjo

Di tengah hiruk pikuk lalu lintas yang tak pernah berhenti di Gedangan, Sidoarjo, terselip kisah pilu seorang ayah bernama Akhmad Yusuf Afandi dan buah hatinya, Zafa, yang masih berusia 11 bulan. Sejak awal tahun 2023, kolong jembatan menjadi saksi bisu perjuangan mereka menghadapi kerasnya hidup.

Tanpa dinding yang melindungi dari debu jalanan dan dinginnya malam, Yusuf dan Zafa hanya bisa mengandalkan kain lusuh sebagai penghangat. Zafa, yang seharusnya menikmati masa kecil yang penuh tawa dan permainan, hanya bisa terhibur oleh gemuruh kereta api yang melintas di dekat tempat tinggal mereka yang tak layak.

Yusuf mengakui bahwa membesarkan anak seorang diri bukanlah perkara mudah. Ia rela menahan lapar berhari-hari demi memastikan Zafa mendapatkan asupan susu yang cukup. Baginya, kebahagiaan dan kesehatan Zafa adalah prioritas utama, sebuah pengalaman yang tak pernah ia rasakan di masa kecilnya.

Kisah pilu ini bermula ketika istri Yusuf meninggal dunia dua bulan setelah melahirkan Zafa. Tak mampu membayar biaya sewa tempat tinggal, Yusuf terpaksa memilih kolong jembatan sebagai tempat bernaung. Kisah ini kemudian menyebar luas di media sosial setelah dibagikan oleh seorang konten kreator, menyentuh hati banyak orang yang bersimpati dengan nasib mereka.

Bupati Sidoarjo, Subandi, mengkonfirmasi bahwa Yusuf merupakan warga Mojokerto. Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Sosial segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk memberikan bantuan. Setelah dievakuasi dan mendapatkan penampungan sementara di Liponsos Dinsos Sidoarjo, Yusuf dan Zafa akhirnya dipulangkan ke kampung halaman mereka.

Subandi memastikan bahwa kondisi kesehatan Yusuf dan Zafa dalam keadaan baik saat dipertemukan kembali dengan keluarga mereka. Dengan bantuan dan dukungan dari keluarga serta pemerintah daerah, diharapkan Yusuf dan Zafa dapat memulai hidup baru yang lebih baik dan lebih layak.