Sapi Simmental Jumbo dari Bekasi Jadi Pilihan Presiden Prabowo untuk Kurban Idul Adha
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Presiden Prabowo Subianto memilih seekor sapi simmental dengan bobot fantastis, mencapai 1,1 ton, sebagai hewan kurban. Sapi istimewa ini berasal dari peternakan Berkah Bersama Sejahtera (BBS) yang berlokasi di Jatiasih, Kota Bekasi.
Proses pemilihan sapi ini melibatkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, yang mengajukan beberapa opsi pada bulan April 2025. Setelah melalui seleksi oleh Sekretariat Presiden, sapi milik peternakan BBS dinyatakan memenuhi kriteria dan disetujui untuk menjadi hewan kurban Presiden.
Ahmad Jupri, pemilik peternakan BBS, mengungkapkan kebanggaannya atas terpilihnya sapi miliknya. Ia bahkan memberikan harga khusus, jauh di bawah harga pasar, sebagai bentuk apresiasi kepada Presiden Prabowo. Harga sapi tersebut disepakati sebesar Rp 85 juta, padahal harga normal sapi sejenis bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta.
"Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Karena itu, kami memberikan harga spesial sebagai bentuk penghargaan kepada Bapak Prabowo," ujar Jupri saat ditemui di peternakannya.
Sapi simmental ini memiliki kisah menarik. Awalnya, sapi ini didatangkan dari Kebumen, Jawa Tengah, pada tahun 2024 dengan bobot sekitar 500 kilogram. Berkat perawatan intensif dan pemberian pakan berkualitas di peternakan BBS, bobotnya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam waktu kurang dari setahun.
Perawatan harian sapi kurban ini meliputi:
- Memandikan setiap pagi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit.
- Pemberian pakan konsentrat, bekatul, onggok, dan ampas tahu sebanyak lima hingga enam kali sehari.
Jupri menekankan bahwa kesehatan dan kualitas sapi menjadi prioritas utama, mengingat hewan tersebut akan menjadi kurban dari seorang tokoh penting negara.
Lebih lanjut, Jupri menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan kepada peternakannya. Ia berharap, langkah Presiden Prabowo memilih hewan kurban dari berbagai daerah di Indonesia dapat memotivasi para peternak lokal untuk terus meningkatkan kualitas ternak mereka dan menjaga keberlangsungan bisnis peternakan.
Saat ini, pihak peternakan masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Sekretariat Presiden terkait dengan proses pendistribusian hewan kurban tersebut kepada masyarakat yang berhak.