Menelisik Perbedaan Haji Khusus dan Haji Furoda: Biaya, Fasilitas, hingga Potensi Risiko
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang menjadi dambaan setiap Muslim. Bagi sebagian orang, lamanya masa tunggu haji reguler menjadi kendala tersendiri. Sebagai alternatif, haji khusus dan haji furoda hadir sebagai solusi yang menawarkan keberangkatan lebih cepat. Meskipun keduanya dikelola oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), terdapat perbedaan signifikan yang perlu dipahami sebelum memilih.
Memahami Esensi Haji Khusus dan Haji Furoda
Haji khusus, atau sering disebut haji plus, adalah program haji yang menggunakan kuota resmi dari pemerintah Indonesia. Dasar hukumnya tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. Penyelenggaraannya diawasi dan diatur oleh Kementerian Agama RI.
Berbeda dengan haji khusus, haji furoda tidak terikat dengan kuota pemerintah Indonesia. Visa haji furoda diterbitkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi, seringkali melalui undangan atau jalur khusus. Program ini juga dikenal dengan istilah haji mujamalah.
Perbandingan Detail Antara Haji Khusus dan Haji Furoda
Berikut adalah rincian perbedaan antara haji khusus dan haji furoda:
- Biaya: Haji furoda umumnya memerlukan biaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan haji khusus. Paket haji khusus tahun 2025 berkisar antara USD 10.000 hingga USD 20.500, sementara haji furoda dapat mencapai USD 16.500 hingga USD 45.000, bahkan mendekati angka Rp 1 miliar.
- Masa Tunggu: Haji khusus memiliki masa tunggu yang lebih singkat dibandingkan haji reguler, yaitu sekitar 5-9 tahun. Haji furoda menawarkan keuntungan langsung berangkat tanpa antre di tahun yang sama dengan pendaftaran.
- Fasilitas: Keduanya menawarkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan haji reguler. Haji furoda menawarkan tingkat kenyamanan dan kemewahan yang lebih tinggi, termasuk akomodasi hotel bintang lima, maktab khusus, dan tenda ber-AC di Arafah.
- Durasi Ibadah: Haji furoda cenderung memiliki durasi yang lebih singkat, sekitar 16-24 hari, dibandingkan haji khusus (25 hari) dan haji reguler (hingga 40 hari).
- Risiko: Haji furoda memiliki risiko yang lebih tinggi karena tidak terikat dengan kuota resmi pemerintah Indonesia. Penerbitan visa sepenuhnya berada di tangan pemerintah Arab Saudi. Kasus gagal berangkat akibat masalah visa pernah terjadi, seperti yang dialami ribuan calon jemaah pada tahun 2022.
Kewaspadaan dalam Memilih Haji Furoda
Perlu digarisbawahi bahwa meskipun haji furoda menawarkan keberangkatan cepat, calon jemaah harus tetap waspada dan berhati-hati. Pastikan PIHK yang dipilih memiliki reputasi yang baik dan terpercaya. Verifikasi informasi mengenai visa dan izin resmi dari pihak berwenang. Kegagalan dalam memverifikasi dapat berakibat fatal, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Keputusan untuk memilih haji khusus atau haji furoda sebaiknya didasarkan pada pertimbangan matang mengenai kemampuan finansial, kebutuhan fasilitas, dan toleransi terhadap risiko. Informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber yang kredibel sangat penting dalam membuat pilihan yang tepat.