Bahaya Tersembunyi di Balik Kopi Susu dan Es Teh Manis: Ancaman bagi Jantung dan Pencernaan
Kelezatan kopi susu dan kesegaran es teh manis memang sulit ditolak, terutama di tengah cuaca yang panas. Namun, konsumsi berlebihan minuman-minuman populer ini menyimpan potensi risiko kesehatan, khususnya bagi jantung dan sistem pencernaan.
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Juweni Joe, Sp.GK, dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, menyoroti kandungan tersembunyi dalam minuman manis tersebut. Gula dan lemak jenuh yang seringkali ditambahkan tanpa disadari dapat membebani kinerja organ-organ vital tubuh. Pada pasien dengan masalah jantung, konsumsi susu biasa dalam kopi susu, yang kaya akan lemak jenuh, sangat tidak dianjurkan. Lebih lanjut, bagi individu yang memiliki riwayat gangguan lambung, minuman-minuman ini dapat memicu bloating dan produksi gas berlebih yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Konsumsi gula berlebihan, yang seringkali menjadi ciri khas kopi susu dan es teh manis, meningkatkan risiko resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula darah dapat meningkat dan memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kelebihan berat badan dan peradangan kronis yang terkait dengan gangguan jantung dan metabolik. Peradangan kronis ini merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Lantas, bagaimana dengan kopi hitam? Bagi para pencinta kopi, dr. Juweni memberikan sedikit angin segar. Kopi hitam tanpa tambahan gula dan susu, seperti Americano, masih diperbolehkan dalam jumlah moderat, asalkan tidak menimbulkan keluhan pada lambung. Namun, penting untuk diingat bahwa batasan konsumsi kopi bersifat individual. Jika lambung terasa tidak nyaman setelah minum kopi, sebaiknya hindari atau kurangi konsumsinya. Kafein berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur dan menurunkan nafsu makan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat berdampak negatif pada metabolisme tubuh.
Selain kopi, teh manis juga menjadi minuman favorit di Indonesia. Namun, kebiasaan mengonsumsi teh manis secara rutin juga perlu diwaspadai. Tambahan gula dalam teh meningkatkan asupan kalori harian tanpa disadari, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Sebagai alternatif yang lebih sehat, beralihlah ke teh tawar atau teh herbal dengan aroma yang menenangkan, seperti chamomile. Teh herbal umumnya tidak memerlukan tambahan gula dan menawarkan manfaat kesehatan tambahan.
Jika Anda tetap ingin menikmati rasa manis, batasi penggunaan gula seminimal mungkin. Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan konsumsi gula maksimal 3 sendok makan (sekitar 50 gram) per hari untuk orang dewasa sehat. Jumlah ini mencakup semua sumber gula, termasuk yang terdapat dalam makanan dan minuman olahan.
Untuk menggantikan minuman manis yang kurang sehat, infused water dengan potongan buah segar dapat menjadi pilihan yang menyegarkan dan rendah kalori. Namun, perlu diingat bahwa buah yang telah dipotong dan direndam dalam air tidak lagi mengandung antioksidan yang optimal. Fungsi infused water lebih sebagai penambah rasa alami, bukan sebagai sumber nutrisi utama. Jika Anda mencari minuman yang lebih bergizi, jus buah tanpa tambahan gula dapat menjadi alternatif yang baik. Namun, mengonsumsi buah utuh tetap menjadi pilihan terbaik karena kandungan seratnya yang utuh, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Alternatif Minuman Sehat:
- Infused water dengan buah-buahan
- Jus buah tanpa gula tambahan
- Teh tawar atau teh herbal
- Air putih
Dengan memahami dampak minuman manis terhadap kesehatan, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijak dan menjaga kesehatan jantung serta sistem pencernaan kita.