Puncak Emisi Udara Global Terlewati, Tantangan Negara Berkembang Tetap Menanti

Puncak Emisi Udara Global Terlewati, Tantangan Negara Berkembang Tetap Menanti

Laporan terbaru dari Our World in Data menunjukkan tren penurunan signifikan pada emisi polutan udara utama secara global. Penurunan emisi sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida menandai sebuah tonggak sejarah, menunjukkan bahwa puncak polusi udara global tampaknya telah terlampaui. Keberhasilan ini dipicu oleh kombinasi faktor, termasuk adopsi teknologi yang lebih bersih, penguatan regulasi lingkungan, dan peningkatan kesadaran publik mengenai dampak kesehatan dari polusi udara. Perubahan ini paling signifikan terlihat di negara-negara maju, di mana standar kualitas udara yang ketat telah berhasil menekan angka emisi secara drastis. Namun, dibalik capaian global ini, tantangan nyata masih membayangi negara-negara berkembang.

Di banyak negara berpenghasilan rendah, tingkat polusi udara tetap tinggi dan bahkan dalam beberapa kasus terus meningkat. Perbedaan ini menyoroti kesenjangan pembangunan dan kebutuhan akan strategi yang lebih terarah untuk mengatasi masalah polusi udara di kawasan tersebut. Swarandeep Singh, Direktur Program Otomasi di ABB, menyebut tren penurunan emisi sebagai pencapaian luar biasa yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak harus mengorbankan kesehatan lingkungan. Hal senada disampaikan oleh Shan Vahora, Pendiri Klean, yang menekankan peran kebijakan dan inovasi dalam mengurangi emisi. Mereka sepakat bahwa keberhasilan ini merupakan bukti nyata kekuatan kerja sama internasional dan inovasi teknologi dalam mengatasi tantangan lingkungan global yang kompleks.

Meskipun demikian, ada satu pengecualian yang perlu diperhatikan. Emisi amonia, yang terutama dihasilkan dari aktivitas pertanian, justru menunjukkan tren peningkatan. Kenaikan emisi amonia ini menimbulkan kekhawatiran karena polutan ini turut berkontribusi pada penurunan kualitas udara dan kerusakan ekosistem. Lubomila Jordanova, CEO dan Pendiri Plan A, melihat tantangan ini sebagai peluang untuk mendorong adopsi pupuk berkelanjutan dan praktik pertanian regeneratif. Inovasi dalam sektor pertanian menjadi kunci untuk mengurangi emisi amonia sekaligus memastikan ketahanan pangan.

Dampak positif dari penurunan polusi udara terhadap kesehatan masyarakat juga patut dirayakan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama memperingatkan dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan, dengan jutaan kematian prematur setiap tahunnya. Penurunan emisi polutan diharapkan dapat mengurangi angka kematian dini secara signifikan. Hannah Ritchie, Wakil Editor di Our World in Data dan Peneliti Senior di Universitas Oxford, menekankan pentingnya mempertahankan momentum penurunan emisi dan memastikan negara-negara berkembang dapat mengikuti jejak negara maju dalam mencapai udara bersih. Ritchie juga menyinggung Environmental Kuznets Curve, sebuah pola yang menunjukkan peningkatan polusi pada tahap awal industrialisasi, diikuti penurunan seiring peningkatan kemakmuran dan penerapan regulasi yang lebih ketat. Tantangan ke depan adalah memastikan negara-negara bergerak menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan mempercepat transisi menuju udara bersih untuk semua.

Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Tren Penurunan Emisi: Emisi sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida menurun secara global.
  • Peran Teknologi dan Regulasi: Teknologi bersih, regulasi yang lebih ketat, dan kesadaran publik berperan penting dalam penurunan emisi.
  • Kesenjangan Negara Berkembang: Tingkat polusi tetap tinggi di negara berkembang, bahkan meningkat di beberapa wilayah.
  • Peningkatan Emisi Amonia: Emisi amonia meningkat, terutama dari sektor pertanian, menimbulkan tantangan baru.
  • Dampak Kesehatan: Penurunan polusi udara berdampak positif pada kesehatan masyarakat, mengurangi angka kematian prematur.
  • Environmental Kuznets Curve: Pola peningkatan dan penurunan polusi seiring dengan tahapan pembangunan.
  • Tantangan Ke Depan: Mempertahankan momentum penurunan emisi dan memastikan transisi menuju udara bersih di negara berkembang.