Ambisi Paris Saint-Germain di Final Liga Champions: Mengincar Sejarah di Munich
Paris Saint-Germain (PSG) berambisi meraih trofi Liga Champions pertama mereka kala berhadapan dengan Inter Milan dalam laga puncak yang akan dihelat di Allianz Arena, Munich. Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 1 Juni mendatang, pukul 02.00 WIB, menjadi panggung bagi Les Parisiens untuk mengukir sejarah baru. Momentum ini sekaligus menjadi asa bagi tim untuk menghapus catatan kelam kekalahan atas Bayern Munich pada final tahun 2020 silam dengan skor tipis 0-1.
Di sisi lain, Inter Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi untuk merengkuh gelar Liga Champions keempat mereka. Dengan sejarah panjang yang mencatat tujuh kali partisipasi di final, Nerazzurri bertekad untuk mengulang kejayaan tahun 2010. Venue pertandingan di Munich, Allianz Arena, membawa catatan unik tersendiri. Berdasarkan data yang dihimpun, empat final European Cup/Liga Champions yang pernah digelar di stadion tersebut selalu dimenangkan oleh tim yang belum pernah mencicipi manisnya gelar juara. Nottingham Forest memulai tren ini pada tahun 1979 dengan mengalahkan Malmo. Kemudian disusul oleh Marseille pada tahun 1993, Borussia Dortmund pada tahun 1997, dan Chelsea pada tahun 2012. Catatan ini tentu menjadi motivasi tambahan bagi PSG untuk dapat mengikuti jejak para pendahulunya.
Lee Kang-in, salah satu pemain andalan PSG, mengungkapkan optimisme timnya. "Saya rasa kami telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus sejak awal musim ini. Ini merupakan sebuah ganjaran dengan berada di posisi ini di musim ini. Kami akan bersiap sebaik mungkin agar kami bisa juara," ujarnya, menyiratkan kesiapan tim untuk memberikan yang terbaik dan membawa pulang trofi Liga Champions ke Paris.
Akankah PSG mampu meneruskan tradisi unik di Munich dan meraih gelar juara Liga Champions perdana mereka? Pertanyaan ini akan terjawab di lapangan hijau, di mana kedua tim akan beradu taktik dan strategi untuk merebut mahkota tertinggi sepak bola Eropa.