Banjir Rendam Demak: Tanggul Jebol dan Dampak Luas Bagi Masyarakat
Banjir Melanda Demak Akibat Jebolnya Tanggul
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dilanda banjir akibat jebolnya sejumlah titik tanggul. Bencana ini menyebabkan ribuan rumah terendam dan aktivitas warga terganggu. Meskipun tidak ada laporan mengenai pengungsian massal, banjir dengan ketinggian mencapai setengah meter masih menggenangi beberapa desa di dua kecamatan hingga saat ini.
Muhammad Chomsul, Kepala Bidang Penanganan Darurat Bencana BPBD Jawa Tengah, menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh jebolnya tanggul di tiga lokasi berbeda. Berdasarkan data yang dihimpun, pada tanggal 22 Mei 2025, sebanyak 13 desa terendam banjir akibat luapan sungai dan jebolnya tanggul sejak tanggal 18 Mei 2025. Namun, saat ini, banjir di delapan desa telah surut. Titik-titik tanggul yang jebol meliputi:
- Tanggul kanan Dukuh Pidodo, Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang.
- Tanggul kanan Dukuh Kembangan, Kecamatan Bonang.
- Dua titik jebol di Desa Pilangsari, Afvour Desa.
Tanggul Sungai Tuntang tercatat jebol dua kali sepanjang tahun 2025. Kejadian pertama terjadi di Kecamatan Kebonagung pada awal Januari, dan yang kedua terjadi di Kecamatan Bonang dengan empat titik jebol.
Penanganan Tanggul dan Dampak Banjir
Upaya penanganan tanggul yang jebol sedang dilakukan dengan menggunakan alat berat seperti ekskavator dan buldozer. Fokus utama adalah peninggian tanggul yang dioperasikan hingga pukul 22.00 WIB. Selain itu, upaya pemompaan air juga terus dilakukan bekerja sama dengan Pusdataru Jawa Tengah untuk mempercepat surutnya banjir.
Menurut Muhammad Chomsul, banjir yang masih merendam Demak saat ini bersumber dari rob, bukan hanya luapan air sungai dari hulu. Bencana banjir kali ini berdampak pada 11.712 jiwa dari 2.973 KK. Selain itu, 2.988 rumah terendam banjir, serta 9 gedung perkantoran dan 29 sekolah juga terdampak.
Dampak Luas pada Berbagai Sektor
Banjir tidak hanya merusak rumah dan fasilitas umum, tetapi juga berdampak pada sektor lain. Sebanyak 19 tempat ibadah, 8 pemakaman, 4 fasilitas kesehatan, dan 1 pasar tradisional juga terendam banjir. Lahan pertanian seluas 730 hektare turut terdampak, menyebabkan kerugian bagi petani setempat.
Berikut adalah rincian desa terdampak banjir:
- Kecamatan Bonang: Desa Karangrejo, Kembangan, Gebangarum, dan Gebang.
- Kecamatan Sayung: Desa Sayung, Pilangsari, dan Kalisari.
Sebelumnya, warga Dukuh Lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung, telah mengalami banjir rob selama hampir tujuh bulan. Mereka menyampaikan keluh kesah dan harapan akan solusi kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, saat mengunjungi wilayah terdampak pada Rabu, 28 Mei 2025.