Onosato Torehan Sejarah: Pegulat Jepang Pertama dalam Tujuh Tahun Sandang Gelar Yokozuna
Dunia sumo Jepang kembali bergairah dengan lahirnya yokozuna baru, Onosato, yang secara resmi dinobatkan pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Promosinya ke peringkat tertinggi dalam olahraga tradisional ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Jepang, tetapi juga mencatatkan rekor baru sebagai yokozuna tercepat dalam sejarah sumo modern.
Predikat yokozuna sendiri merupakan puncak dari hierarki sumo, sebuah gelar yang sarat akan kehormatan dan melambangkan kekuatan, keterampilan teknik, serta integritas seorang rikishi (pegulat sumo). Onosato, dengan usianya yang baru menginjak 24 tahun, berhasil meraih gelar ini setelah hanya berkompetisi dalam 13 turnamen profesional. Pencapaian ini memecahkan rekor sebelumnya, menjadikannya promosi tercepat sejak diperkenalkannya sistem enam turnamen per tahun pada tahun 1958.
Selain rekor kecepatan promosinya, Onosato juga mencatatkan diri sebagai rikishi kelahiran Jepang pertama yang berhasil meraih gelar yokozuna sejak tahun 2017. Sebelumnya, dominasi gelar ini didominasi oleh pegulat asal Mongolia. Dengan tinggi badan 1,92 meter dan berat 191 kg, Onosato menjadi yokozuna ke-75 dalam sejarah panjang olahraga ini.
Promosi Onosato diumumkan secara resmi oleh Asosiasi Sumo Jepang setelah ia memenangkan Turnamen Akbar Sumo Musim Panas (Natsu Basho). Kemenangan tersebut merupakan gelar kedua berturut-turut dan keempat sepanjang kariernya.
Dalam konferensi pers setelah promosinya, Onosato mengungkapkan kegembiraannya dan kesadaran akan tanggung jawab yang lebih besar yang kini dipikulnya. "Saya sungguh bahagia. Sekarang, semuanya akan menjadi jauh lebih penting dari sebelumnya. Saya ingin tetap fokus dan terus bekerja keras," ujarnya. Ia juga menegaskan komitmennya untuk mempertahankan gaya bertarungnya dan menjadi yokozuna yang unik.
Onosato menjadi yokozuna kedua yang dipromosikan dalam empat bulan terakhir, setelah Hoshoryu meraih gelar tersebut pada Januari 2025. Keduanya dijadwalkan untuk bertemu dalam turnamen di Nagoya pada bulan Juli mendatang. Pertandingan ini akan menjadi pertemuan pertama mereka sebagai sesama yokozuna.
Promosi ke peringkat yokozuna tidak memiliki kriteria yang ketat. Setiap promosi dipertimbangkan secara individual oleh Dewan Pertimbangan Yokozuna. Promosi Hoshoryu pada Januari lalu mencegah kekosongan gelar yokozuna yang pertama kali terjadi dalam lebih dari 30 tahun terakhir.
Pencapaian Onosato tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membangkitkan kembali antusiasme masyarakat Jepang terhadap sumo, olahraga tradisional yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai-nilai budaya.