Indonesia dan Vietnam Perkuat Kemitraan Strategis Komprehensif, Dorong Kerja Sama di Berbagai Sektor
Indonesia dan Vietnam Perkuat Kemitraan Strategis Komprehensif, Dorong Kerja Sama di Berbagai Sektor
Dalam kunjungan kenegaraan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, ke Indonesia pada 9-11 Maret 2025, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral ke tingkat kemitraan strategis komprehensif. Pernyataan bersama ini disampaikan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, setelah pertemuan dengan To Lam di Istana Merdeka, Jakarta. Kunjungan ini sendiri menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam.
Prabowo menekankan komitmen kedua negara untuk memperluas kerja sama yang mencakup berbagai sektor strategis. "Kita sepakat untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama kita menjadi kemitraan strategis komprehensif," ujar Prabowo. "Kerja sama akan diperkuat dan ditingkatkan di hampir semua bidang, mulai dari politik dan ekonomi hingga pertahanan dan keamanan, serta mencakup program people-to-people, pertukaran pendidikan dan sains." Ambisi untuk integrasi ekonomi yang lebih baik juga menjadi fokus utama dalam kesepakatan ini.
Di sektor ekonomi, target ambisius telah ditetapkan. Kedua negara berkomitmen untuk mencapai nilai perdagangan bilateral sebesar 18 miliar dolar AS pada tahun 2028. Indonesia menyambut positif investasi Vietnam, khususnya di sektor otomotif, pertanian, dan berbagai sektor lainnya. Prabowo menambahkan bahwa investasi ini akan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan kedua negara, bahkan berpotensi menjadikan keduanya sebagai penyumbang utama pangan dunia. Kerja sama juga akan diintensifkan di bidang perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan industri teknologi tinggi.
Kesepakatan juga meliputi kerja sama pertahanan yang lebih erat. Indonesia dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan kerja sama industri pertahanan, melakukan latihan militer bersama yang lebih sering, termasuk pertukaran perwira dan kemungkinan patroli bersama. Prabowo juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap Visi ASEAN 2045 yang akan dideklarasikan pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada bulan Mei mendatang.
Sebagai bukti nyata komitmen tersebut, sejumlah nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani. MoU tersebut mencakup kerja sama di bidang industri perikanan, pelatihan teknik, ekonomi digital, dan kerja sama bank sentral. Selama kunjungannya, To Lam juga dijadwalkan bertemu dengan para pengusaha dan pemimpin parlemen Indonesia, menunjukkan luasnya cakupan dan kedalaman kemitraan strategis yang sedang dibangun oleh kedua negara.
Kunjungan To Lam ke Indonesia menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Komitmen bersama untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor menunjukkan keinginan kuat untuk memperkaya hubungan yang sudah terjalin selama tujuh dekade ini dan membangun masa depan yang lebih sejahtera bagi kedua bangsa.
Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani meliputi:
- Industri Perikanan
- Pelatihan Teknik (Engineering)
- Ekonomi Digital
- Kerja Sama Bank Sentral