Ketegangan Messi-Paredes: Tiga Bulan Diam, Berakhir di Puncak Kemenangan Piala Dunia
Ketegangan Messi-Paredes: Tiga Bulan Diam, Berakhir di Puncak Kemenangan Piala Dunia
Kisah menarik terungkap dari hubungan antara dua bintang sepak bola Argentina, Lionel Messi dan Leandro Paredes. Sebuah periode tiga bulan tanpa komunikasi, yang berawal dari sebuah kesalahpahaman di lapangan, nyaris merusak ikatan persahabatan mereka. Konflik ini muncul di tengah hiruk-pikuk pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2020/21 antara Paris Saint-Germain (PSG) dan klub lawan. PSG, yang diperkuat Messi dan Paredes, berhasil menang 4-1, mengamankan agregat 5-2 dan tiket ke babak selanjutnya.
Namun, di balik euforia kemenangan, sebuah insiden kecil memicu ketegangan antara kedua pemain. Paredes, saat itu masih berseragam PSG, diduga mengucapkan beberapa kata kepada rekan setimnya yang tak sengaja didengar Messi. Messi salah mengartikan ucapan tersebut sebagai komentar yang ditujukan padanya, sehingga memicu kemarahan. Upaya Paredes untuk menjelaskan kesalahpahaman tersebut menemui jalan buntu. Messi, yang dikenal pendiam dan selektif dalam pergaulan, memilih untuk tidak merespon upaya klarifikasi Paredes.
"Kami menghabiskan sekitar tiga bulan tanpa bicara, aku menjalani masa yang buruk," ungkap Paredes dalam wawancara dengan Infobae, seperti dikutip Mirror. Selama tiga bulan tersebut, Paredes beberapa kali mencoba menghubungi Messi melalui pesan, menjelaskan bahwa perkataannya tidak ditujukan untuknya. Namun, usahanya selalu diabaikan. "Aku mengirimi dia sebuah pesan keesokan harinya, aku mengirimi dia pesan 15 hari setelahnya, aku bilang kepadanya: 'Itu bukan ditujukan padamu, bukan maksudnya menyinggung.' Dan dia tidak merespons," kenang Paredes.
Keheningan tiga bulan itu akhirnya terpecah secara tak terduga. Pertemuan tak terencana menjadi penanda berakhirnya ketegangan. "Dia tidak menjawab selama tiga bulan. Tiga bulan berlalu tanpa berbicara. Kupikir: 'Sekarang aku harus melihat bagaimana dia bereaksi.' Namun, tidak, seorang fenomena tetaplah seorang fenomena, karena kami tiba di tempat itu di hari yang sama. Aku datang sedikit lebih awal dan dia muncul di dalam kamarku. Saat itu aku sedang sikat gigi, pagi-pagi sekali dan dia mencipratkan air kepadaku dan bilang: 'Kamu ngapain sih bangun pagi-pagi sekali?'," cerita Paredes.
Insiden percikan air tersebut menjadi simbol berakhirnya perselisihan. Mereka kembali berbaikan, dan bahkan bersama-sama membawa Argentina meraih kemenangan gemilang di Piala Dunia 2022. Kisah ini menjadi bukti kuat tentang kekuatan persahabatan dan kemampuan untuk mengatasi perbedaan pendapat di antara para atlet profesional, bahkan di tingkat tertinggi sepak bola dunia. Peristiwa ini juga menggarisbawahi sisi manusiawi dari para pemain sepak bola yang sering kali dipandang sebagai figur yang sempurna di lapangan.
Ketegangan yang terjadi antara Messi dan Paredes merupakan pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dan pemahaman di dalam tim. Meskipun berakhir dengan baik, insiden ini menyoroti bagaimana kesalahpahaman, sekecil apapun, dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada hubungan antar individu, terutama di lingkungan kompetitif seperti dunia sepak bola profesional. Kisah ini tentu akan menjadi cerita menarik yang diingat oleh kedua pemain dan penggemar sepak bola di seluruh dunia.