Kisah Inspiratif Argo Ericko: Di Balik Sikap Tenang, Terukir Mimpi Mulia untuk Keluarga

Meiliana, seorang ibu tunggal, mengenang putranya, Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Yogyakarta. Di balik pembawaannya yang tenang dan cenderung pendiam, Argo menyimpan cita-cita luhur untuk membahagiakan ibunda dan adik semata wayangnya.

Argo, yang dikenal santun dan baik hati oleh orang-orang di sekitarnya, seringkali menyampaikan semangatnya untuk meraih masa depan yang lebih baik kepada Meiliana. Semangat ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga didorong oleh keinginan kuat untuk mengangkat derajat keluarga.

"Dia memiliki dedikasi yang tinggi terhadap masa depannya. Tujuannya sangat mulia, yaitu ingin membahagiakan saya sebagai ibunya yang seorang single mom, dan juga untuk adiknya yang masih duduk di bangku SMA," ungkap Meiliana dengan nada haru.

Selain fokus pada studinya di Fakultas Hukum UGM, Argo juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Salah satunya adalah mengajar anak-anak sekolah dasar (SD). Kegiatan ini terungkap dari cerita teman-teman organisasinya yang datang melayat ke rumah duka. Mereka menceritakan bagaimana Argo dengan tulus berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada para siswa.

"Almarhum Argo memang benar mengajar anak-anak kelas satu SD," ujar Meiliana, mengonfirmasi cerita dari teman-teman putranya.

Lebih lanjut, Argo juga dikenal sebagai sosok yang gemar menulis tentang berbagai isu sosial dan kemanusiaan. Tulisan-tulisannya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi teman-temannya di organisasi kampus. Meiliana merasa terharu mendengar betapa besar dampak positif yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan Argo.

"Bukan hanya di sesama fakultas, tetapi lintas fakultas, bahkan di teman-teman sekolah, dari SD hingga kuliah, merasakan dampak positif dari apa yang dilakukan Argo," jelas Meiliana.

Meiliana mengungkapkan rasa bangganya telah membesarkan Argo menjadi seorang pemuda yang berdedikasi dan memiliki tujuan hidup yang mulia, meskipun kini ia telah berpulang.

"Bagi saya, ini adalah sebuah kebanggaan. Anak saya memiliki tujuan hidup yang luar biasa. Saya sangat terharu," tuturnya.

Argo meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta. Ia ditabrak oleh seorang pengemudi mobil BMW yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.