Dedi Mulyadi Ulurkan Tangan, Siap Jadi Ayah Asuh Bagi Anak-Anak Korban Longsor Gunung Kuda
Bencana tanah longsor yang terjadi di area penambangan Gunung Kuda, Kecamatan Dukuh Puntang, Kabupaten Cirebon, menyisakan duka mendalam. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, segera meninjau lokasi kejadian pada Sabtu (31/5/2025) untuk memberikan dukungan langsung kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas musibah tersebut. Ia menyempatkan diri untuk bertemu dengan salah satu keluarga korban, seorang ibu pedagang minuman yang kini menjadi janda dan harus menghidupi keempat anaknya. Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya untuk menjadi ayah asuh bagi anak-anak korban longsor Gunung Kuda.
"Saya baru saja meninjau langsung lokasi longsor di penambangan Gunung Kuda. Saya bertemu dengan seorang ibu, seorang pedagang minuman yang menjadi korban, kini menjadi janda dengan empat orang anak," ungkap Dedi.
Dari keempat anak tersebut, dua di antaranya telah menikah, seorang sedang mempersiapkan diri untuk bekerja di Jepang, dan yang bungsu masih duduk di bangku SMA kelas 1. Melihat kondisi tersebut, Dedi Mulyadi tergerak untuk memberikan bantuan yang signifikan.
Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung seluruh biaya pendidikan anak-anak yang orang tuanya menjadi korban dalam tragedi longsor ini. Lebih dari itu, Dedi Mulyadi secara pribadi bersedia menjadi ayah asuh bagi mereka.
"Saya akan menjadi ayah asuh bagi mereka semua," tegasnya.
Tragedi longsor Gunung Kuda telah merenggut nyawa 14 orang, sementara 11 lainnya masih dalam pencarian. Dedi Mulyadi menekankan pentingnya tanggung jawab moral dalam setiap kegiatan usaha, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan keselamatan kerja.
"Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa siapapun yang memiliki kewenangan harus mengelola usahanya dengan baik, serta bertanggung jawab atas segala kejadian yang mungkin timbul," ujar Dedi Mulyadi.
Ia berharap agar seluruh pihak mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa di tengah musibah ini.
Daftar Korban dan Upaya Pencarian
Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari korban yang belum ditemukan. Identifikasi terhadap korban yang telah ditemukan juga terus dilakukan untuk segera diserahkan kepada pihak keluarga.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan logistik, layanan kesehatan, dan dukungan psikologis kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
Berbagai elemen masyarakat juga turut memberikan bantuan, mulai dari makanan, pakaian, hingga dana untuk meringankan beban para korban.
Evaluasi dan Pencegahan
Peristiwa longsor Gunung Kuda ini menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh aktivitas penambangan di wilayah Jawa Barat. Pemerintah akan memperketat pengawasan dan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan lingkungan.
Selain itu, upaya pencegahan bencana juga akan ditingkatkan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pemetaan wilayah rawan longsor.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Tragedi longsor ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Banyak warga kehilangan mata pencaharian dan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk memulihkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pasca-bencana.