Tragedi Palagan: Mahasiswa UGM Korban Tabrak Lari Punya Mimpi Kuliah S2 di Luar Negeri
Keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka. Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum UGM, menjadi korban dalam kecelakaan tragis di Jalan Palagan, Sleman. Insiden yang terjadi pada Sabtu (24/5/2025) dini hari itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman Argo. Di mata sang ibunda, Meiliana (48), Argo adalah sosok pemuda cerdas, penuh semangat, dan memiliki cita-cita tinggi.
Meiliana mengenang, Argo memiliki impian besar untuk menjadi seorang corporate lawyer. Ketertarikannya pada dunia hukum korporasi mendorongnya untuk memilih Fakultas Hukum UGM sebagai tempatnya menimba ilmu. Lebih dari itu, Argo juga bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di luar negeri. Keinginan ini bahkan sudah ia sampaikan kepada sang ibunda, jauh sebelum ia diterima di UGM.
"Setelah ini (kuliah) dia akan mempunyai cita-cita mau S2 di luar negeri melalui LPDP. Sudah disiapkan dari sekarang, walaupun itu masih tiga tahun ke depan," ungkap Meiliana, mengenang percakapannya dengan Argo. Ia menambahkan, Argo bahkan sudah mulai mencari informasi mengenai beasiswa LPDP dan mempersiapkan diri dengan les bahasa Inggris.
Namun, takdir berkata lain. Impian Argo untuk meraih gelar S2 di luar negeri dan menjadi seorang corporate lawyer harus kandas akibat kecelakaan maut tersebut. Argo, yang saat itu mengendarai sepeda motor, terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), seorang mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Kecelakaan itu terjadi saat Argo hendak berputar arah di Jalan Palagan. Akibat benturan keras, Argo meninggal dunia di lokasi kejadian.
Menurut Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, kecelakaan bermula ketika Argo berkendara dari arah selatan ke utara dan hendak berputar arah. Pada saat bersamaan, dari arah belakang melaju mobil BMW yang dikemudikan Christiano. Jarak yang terlalu dekat membuat pengemudi BMW tidak dapat menghindar dan menabrak motor Argo.
Selain cita-cita akademisnya, Meiliana juga mengungkapkan bahwa Argo memiliki tujuan mulia dalam hidupnya, yaitu membahagiakan dirinya dan adiknya yang masih duduk di bangku SMA. Argo adalah anak sulung dari dua bersaudara dan menjadi harapan bagi ibunya untuk menjadi tulang punggung keluarga, terutama setelah ayahnya meninggal dunia. Kepergian Argo meninggalkan luka mendalam bagi Meiliana dan adiknya.
"Itulah luar biasanya Argo. Dia mempunyai tujuan atau semangat yang sangat tinggi. Terutama untuk masa depan dia nanti. Dan tujuannya hanya satu, membahagiakan ibunya," ujar Meiliana dengan nada pilu.
Kepergian Argo merupakan kehilangan besar bagi keluarga, teman-teman, dan almamater UGM. Semangat dan cita-cita yang dimilikinya akan selalu dikenang sebagai inspirasi bagi banyak orang. Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti dan menentukan langkah hukum selanjutnya.
Berikut ini poin-poin penting terkait berita ini:
- Korban: Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum UGM
- Pelaku: Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM
- Lokasi: Jalan Palagan, Sleman
- Waktu: Sabtu, 24 Mei 2025, dini hari
- Cita-cita Argo: Menjadi corporate lawyer dan melanjutkan S2 di luar negeri melalui LPDP