Kisah Inspiratif Argo Ericko: Kuliah Bukan Sekadar Mengejar IPK Tinggi
Meiliana, ibunda dari mendiang Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, mengungkapkan sisi lain dari putranya. Di mata Meiliana, Argo adalah sosok yang memiliki pandangan luas tentang perkuliahan, tidak hanya terpaku pada pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Menurut Meiliana, Argo sangat menyadari pentingnya pengembangan diri melalui organisasi kemahasiswaan. Ia ingin mengasah kemampuan berbicara di depan publik dan membangun jaringan yang luas. Keinginan ini muncul karena cita-citanya untuk menjadi seorang pengacara perusahaan atau corporate lawyer.
Argo, yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UGM, aktif dalam berbagai organisasi kampus. Ia bahkan telah merencanakan studi lanjutan (S2) di luar negeri melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan. Persiapan untuk meraih beasiswa tersebut telah dimulai jauh-jauh hari, meskipun masih tiga tahun mendatang.
Meiliana mengenang percakapannya dengan Argo terkait keikutsertaannya dalam organisasi. Argo meyakinkan ibunya bahwa ia mampu menyeimbangkan antara kegiatan organisasi dan prestasi akademik. Keyakinan ini terbukti dengan kemampuan Argo dalam menjaga IPK-nya sembari aktif berorganisasi.
"(Dia bilang) 'Bunda, aku mau ikut organisasi', 'Silakan. Tapi apakah kamu bisa dengan nilai?', 'Bisa, Bun'," ucap Meiliana menirukan percakapan.
Meiliana mengakui bahwa ia tidak terlalu mengetahui secara detail kegiatan organisasi yang diikuti Argo. Namun, setelah kepergian Argo, ia baru menyadari betapa luar biasanya putranya melalui cerita teman-temannya dan banyaknya karangan bunga yang datang.
Tragedi kecelakaan yang merenggut nyawa Argo terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta. Argo menjadi korban tabrak lari oleh seorang pengemudi mobil BMW yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Kisah Argo Ericko Achfandi ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama mahasiswa, untuk tidak hanya fokus pada IPK, tetapi juga mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan positif di luar perkuliahan. Semangat dan cita-cita Argo akan terus dikenang oleh keluarga, teman-teman, dan almamaternya.