Jepang Gelontorkan Dana Triliunan Yen untuk Stabilkan Harga BBM Lewat Subsidi
Pemerintah Jepang mengambil langkah konkret untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dengan meluncurkan program subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang baru. Inisiatif ini mulai berlaku pada Kamis, 22 Mei 2025, dan dirancang untuk menekan harga bensin yang terus meningkat, yang berdampak signifikan pada biaya hidup sehari-hari.
Fokus utama dari skema subsidi yang diperbarui ini adalah menurunkan harga bensin secara bertahap hingga mencapai target penurunan sebesar 10 yen per liter, atau setara dengan sekitar Rp 1.100 per liter, pada pertengahan bulan Juni. Strategi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh konsumen.
Sebelumnya, pada Januari 2022, pemerintah Jepang telah menerapkan kebijakan subsidi serupa dengan tujuan menjaga harga bensin reguler di kisaran 185 yen per liter. Melalui subsidi kepada distributor minyak, pemerintah berusaha menstabilkan harga di tingkat konsumen. Program terbaru ini merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari upaya tersebut.
Implementasi subsidi akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, pemerintah berencana untuk memberikan subsidi hingga maksimum 5 yen per liter. Tujuannya adalah menurunkan harga grosir bensin sebesar 7,4 yen per liter pada minggu pertama. Selanjutnya, penurunan harga akan terus diupayakan dengan target minimal 1 yen per liter setiap minggunya, hingga akhirnya mencapai target penurunan 10 yen per liter pada pertengahan Juni.
Saat ini, belum ada tanggal pasti kapan program subsidi ini akan berakhir. Namun, dengan alokasi dana yang signifikan, mencapai 1 triliun yen (sekitar Rp 113,2 triliun), pemerintah memperkirakan bahwa program ini dapat berjalan hingga akhir Maret 2026. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Jepang untuk menjaga stabilitas ekonomi dan membantu masyarakat menghadapi tantangan kenaikan biaya hidup.
Program subsidi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Jepang, terutama dalam meringankan beban biaya transportasi dan konsumsi masyarakat. Pemerintah Jepang terus berupaya mencari solusi inovatif untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Rincian Program Subsidi BBM Jepang:
- Tujuan: Menurunkan harga bensin.
- Target Penurunan: 10 yen per liter (sekitar Rp 1.100).
- Waktu Pencapaian Target: Pertengahan Juni 2025.
- Alokasi Dana: 1 triliun yen (sekitar Rp 113,2 triliun).
- Perkiraan Durasi Program: Hingga akhir Maret 2026.
- Tahapan Implementasi: Penurunan bertahap, dimulai dengan 5 yen per liter pada minggu pertama.
Dengan program subsidi BBM ini, pemerintah Jepang berharap dapat meredam dampak kenaikan harga energi global dan memberikan kepastian ekonomi bagi warganya.