Menteri PPPA Jamin Kesetaraan Hak dan Layanan Bagi Jemaah Haji Perempuan pada Tahun 2025
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menegaskan komitmennya untuk memastikan kesetaraan hak dan layanan bagi seluruh jemaah haji perempuan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah atau tahun 2025 mendatang. Penunjukan dirinya sebagai satu-satunya anggota perempuan dalam Tim Amirul Hajj 2025 bukan sekadar formalitas, melainkan wujud keseriusan pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan spesifik jemaah perempuan.
Arifah, yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muslimat NU, mengungkapkan bahwa salah satu fokus perhatiannya adalah ketersediaan fasilitas yang memadai bagi jemaah perempuan. Ia menyoroti pentingnya jumlah toilet yang proporsional, mengingat durasi penggunaan toilet oleh perempuan cenderung lebih lama dibandingkan laki-laki.
"Saya akan terjun langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan dan kebutuhan jemaah perempuan. Temuan-temuan ini akan menjadi dasar bagi perbaikan layanan di masa mendatang," ujarnya.
Lebih lanjut, Arifah menekankan perlunya keberadaan pembimbing haji perempuan yang kompeten untuk memberikan bimbingan spiritual yang sesuai dengan kebutuhan jemaah perempuan. Ia berharap, pelaksanaan haji ke depan akan semakin ramah perempuan, termasuk dalam hal edukasi fikih terkait kesehatan reproduksi.
"Tujuan kami adalah menciptakan pengalaman haji yang lebih baik dan bermakna bagi seluruh jemaah perempuan. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi dengan baik," pungkasnya.
Prioritas Menteri PPPA dalam penyelenggaraan Haji 2025:
- Memastikan kesetaraan hak dan layanan bagi jemaah haji perempuan.
- Meningkatkan ketersediaan fasilitas yang memadai, termasuk toilet yang proporsional.
- Menunjuk pembimbing haji perempuan yang kompeten.
- Memberikan edukasi fikih terkait kesehatan reproduksi.
- Menciptakan pengalaman haji yang lebih baik dan bermakna bagi seluruh jemaah perempuan.