Pemerintah Provinsi Jakarta menaruh harapan besar untuk meningkatkan posisi Jakarta dalam peta persaingan kota-kota global. Target jangka pendek yang dicanangkan adalah menembus peringkat 58 dalam daftar yang dirilis oleh lembaga konsultan global A.T. Kearney.

Ambisi ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, di sela-sela acara di Jakarta Utara. Ia meyakini bahwa dengan potensi yang dimiliki, Jakarta mampu bersaing dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Keyakinan ini didasari oleh pengakuan A.T. Kearney sendiri terhadap potensi yang dimiliki Jakarta, yang dibuktikan dengan kunjungan mereka ke Indonesia.

Indeks Kota Global dan Tantangan yang Dihadapi

Indeks Kota Global yang dikeluarkan A.T. Kearney menjadi tolok ukur penting dalam menilai daya saing sebuah kota. Indikator yang digunakan meliputi berbagai aspek seperti:

• Aktivitas bisnis
• Modal manusia
• Pertukaran informasi
• Pengalaman budaya
• Keterlibatan politik

Jakarta sendiri pernah mencicipi peringkat ke-54 pada tahun 2015. Namun, pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak, menyebabkan perlambatan di berbagai sektor dan mempengaruhi posisi Jakarta dalam daftar tersebut.

Visi Jangka Panjang: Jakarta Menuju 20 Besar Dunia

Meski target terdekat adalah mencapai peringkat 58, Pemprov Jakarta juga memiliki visi jangka panjang yang lebih ambisius, yaitu membawa Jakarta masuk dalam 20 besar kota global dunia. Upaya ini akan dikejar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, juga menyoroti posisi Jakarta yang masih berada di bawah kota-kota besar di negara tetangga seperti Manila, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura. Hal ini menjadi pemicu bagi seluruh jajaran Pemprov Jakarta untuk bekerja keras meningkatkan daya saing Jakarta.

Dorongan terus-menerus diberikan kepada berbagai pihak terkait, termasuk dinas pertamanan, untuk melakukan perbaikan dan inovasi. Dengan kerja keras dan kolaborasi, diharapkan Jakarta dapat segera mewujudkan visinya sebagai salah satu kota global terkemuka di dunia.