Modus Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Admin E-Commerce Marak, Masyarakat Diminta Waspada
Ancaman Penipuan Mengintai Pencari Kerja: Modus Lowongan Admin E-Commerce
Seiring dengan meningkatnya aktivitas pencarian kerja pasca libur Lebaran, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi penipuan yang mengintai. Platform pencari kerja, Glints TapLoker, mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengguna dan aplikasi lamaran, yang sayangnya juga diikuti dengan peningkatan laporan mengenai dugaan lowongan kerja palsu. Peningkatan laporan ini mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu empat kali lipat.
Para pelaku penipuan semakin canggih dalam melancarkan aksinya. Mereka memanfaatkan reputasi platform pencarian kerja terkemuka untuk membangun kepercayaan, sebelum menjerat korban dengan berbagai modus lowongan kerja fiktif. Salah satu modus yang terungkap adalah tawaran pekerjaan sebagai Admin E-Commerce. Dalam kasus ini, seorang pencari kerja yang tertarik dengan lowongan tersebut, setelah melalui proses penyaringan awal, diundang untuk wawancara melalui aplikasi Telegram.
Berikut adalah alur penipuan yang umumnya terjadi:
- Penawaran Pekerjaan Jarak Jauh: Pelaku meyakinkan korban bahwa pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara remote, dengan tugas utama mengatur pengiriman produk kepada pelanggan melalui platform e-commerce populer.
- Akses Akun Fiktif: Korban diberikan akses ke akun perusahaan yang sudah terisi saldo, dengan instruksi untuk melakukan pembelian dan pengiriman barang.
- Imbalan Awal yang Menjebak: Untuk membangun kepercayaan, korban berhasil menyelesaikan beberapa pengiriman awal dan menerima sejumlah kecil uang sebagai imbalan.
- Permintaan Dana Lebih Besar: Setelah korban merasa yakin, pelaku meminta korban untuk mengeluarkan dana pribadi dengan alasan saldo di akun perusahaan tidak mencukupi.
- Ancaman dan Pemerasan: Jika korban menolak, pelaku mengancam akan mengirimkan barang dalam jumlah besar ke alamat rumah korban dengan sistem pembayaran di tempat (COD), memaksa korban untuk membayar pesanan fiktif tersebut.
Menanggapi maraknya kasus ini, Head of Platform Operations Glints TapLoker, Cynthia Dewi, menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang memasang lowongan memang telah melalui proses verifikasi awal dengan menyerahkan dokumen legal. Namun, deskripsi pekerjaan yang dipasang tidak selalu mengindikasikan potensi risiko penipuan. Setelah menerima laporan dari pengguna, tim investigasi Glints TapLoker segera melakukan penelusuran. Jika terbukti melakukan penipuan, perusahaan tersebut akan langsung diblokir dan dihapus dari platform.
Glints TapLoker juga menemukan bahwa penipuan seringkali diawali dengan ajakan untuk berkomunikasi di luar platform, melalui aplikasi pesan instan seperti Telegram. Para pelaku kerap meminta korban untuk mentransfer uang sebagai bagian dari proses wawancara atau rekrutmen. "Mereka semakin agresif, dimulai dengan iming-iming imbalan kecil, lalu berlanjut dengan ancaman kerugian jika korban tidak menuruti permintaan mereka," ujar Cynthia.
Jenis pekerjaan work from home (WFH) atau remote dengan tugas-tugas sederhana seperti admin atau data entry menjadi sasaran empuk para penipu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada jika menemukan tawaran pekerjaan serupa dan segera menghentikan komunikasi jika merasa ada yang mencurigakan. Laporkan segera ke pihak Glints TapLoker untuk tindakan lebih lanjut.
Penting untuk diingat bahwa tindakan penipuan seringkali terjadi di luar platform resmi, sehingga sulit untuk dipantau dan dicegah. Untuk itu, Glints TapLoker mengimbau para pencari kerja untuk selalu waspada dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan. Jangan ragu untuk mengabaikan ancaman yang diberikan oleh para penipu, karena mereka tidak dapat dipercaya. Pelaporan dapat dilakukan melalui aplikasi, WhatsApp di nomor +62 895-1017-1504, atau email ke [email protected] pada hari Senin hingga Jumat pukul 08.00-17.00 WIB.