Ponorogo Gelar Kirab 21 Tumpeng Raksasa, Rayakan Hari Lahir Pancasila dengan Semangat Gotong Royong
Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar acara kirab akbar yang menampilkan 21 tumpeng raksasa hasil bumi sebagai wujud syukur dan perayaan Hari Lahir Pancasila. Acara ini berlangsung meriah pada Sabtu sore, menandai sebuah tradisi baru yang diharapkan dapat mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan bahwa gunungan hasil bumi ini merupakan simbol kekayaan alam Ponorogo yang melimpah. Tumpeng-tumpeng tersebut dihiasi dengan berbagai macam palawija, sayuran segar, dan hasil pertanian lainnya, mencerminkan keberagaman dan kesuburan tanah Ponorogo. Pemilihan hasil bumi sebagai tema utama kirab ini didasari oleh harapan agar Ponorogo senantiasa dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan.
"Kami ingin membumikan Pancasila ke tanah kelahirannya melalui hasil bumi ini. Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa harus terus kita junjung tinggi," ujar Sugiri Sancoko di sela-sela acara kirab.
Kirab yang bertajuk "Harmoni 21 Kecamatan dalam Semangat Pancasila" ini merupakan inisiatif baru yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Sugiri Sancoko berharap, acara ini dapat menjadi agenda tahunan (calendar of event) yang menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah. Rencananya, setiap tanggal 1 Juni akan diadakan acara serupa dengan konsep yang lebih meriah, seperti "Pancasila Night" atau "Sukarno Car Free Night".
Adapun rute kirab dimulai dari jalan Pasar Lanang di Jalan Urip Sumoharjo hingga zona lima atau timur perempatan Tambakbayan, Ponorogo. Sepanjang jalan, masyarakat antusias menyaksikan kirab tumpeng raksasa ini. Bahkan, tak sedikit yang berebut hasil bumi yang ada di gunungan tersebut. Mereka percaya, hasil bumi yang didapatkan akan membawa berkah.
Wahyudi, seorang warga yang berhasil mendapatkan beberapa hasil pertanian, mengaku sangat senang dengan adanya acara ini. "Ini namanya ngalap berkah. Saya senang dengan kegiatan seperti ini karena selain baru pertama kali dilakukan, kita juga diajak untuk mengingat dan menghayati nilai-nilai Pancasila," katanya.
Kirab 21 tumpeng raksasa ini bukan hanya sekadar perayaan seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semangat gotong royong, persatuan, dan kesatuan yang tercermin dalam acara ini diharapkan dapat terus membara di hati seluruh masyarakat Ponorogo.