Nestapa Keluarga Operator Alat Berat Korban Longsor Gunung Kuda: Harapan Pendidikan Anak Terungkap
Kesedihan mendalam masih menyelimuti Yuni Mulyatiningsih, seorang ibu dari Desa Cikalahang, Cirebon, yang baru saja kehilangan suaminya dalam tragedi longsor di Gunung Kuda. Air mata belum sepenuhnya kering dari pelupuk matanya, dan suaranya bergetar saat berusaha mengikhlaskan kepergian sang suami tercinta.
Di tengah suasana duka, Yuni menerima kunjungan dari Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, beserta jajaran kepolisian. Mereka hadir untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan moril serta bantuan materi sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga yang terkena musibah. Yuni tampak berusaha tegar, mendengarkan dengan seksama setiap ucapan yang disampaikan. Suasana haru terasa saat jabat tangan dan pelukan hangat diberikan, sebagai ungkapan simpati dan dukungan.
Yuni bercerita, kabar mengenai longsor di Gunung Kuda diterimanya pada hari Jumat siang. Kabar tersebut membuatnya terkejut dan khawatir akan keselamatan suaminya, Rhino Ahmadi, yang bekerja sebagai operator alat berat di lokasi tersebut. Dengan perasaan panik dan cemas, Yuni bergegas menuju lokasi kejadian bersama anggota keluarga lainnya. Sore harinya, kabar duka datang menghantam, mengabarkan bahwa Rhino Ahmadi ditemukan meninggal dunia.
Kepergian Rhino meninggalkan seorang putri kecil berusia empat tahun, buah hati semata wayang dari pernikahannya dengan Yuni pada tahun 2020. Kini, sang putri harus menyandang status yatim, kehilangan sosok ayah yang sangat dicintainya. Dalam kesedihannya, Yuni hanya berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan putrinya, agar kelak dapat meraih kesuksesan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan bantuan kepada seluruh keluarga korban longsor, khususnya dalam bentuk jaminan pendidikan bagi anak-anak yang masih dalam usia wajib belajar. Dedi menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud kepedulian pemerintah agar anak-anak korban tidak terputus sekolah akibat musibah yang menimpa orang tua mereka. Bahkan, Dedi menyatakan kesediaannya untuk menjadi ayah asuh bagi anak-anak tersebut, menunjukkan komitmennya untuk memastikan masa depan mereka tetap terjamin.
Harapan di Tengah Duka
Tragedi longsor Gunung Kuda telah merenggut nyawa Rhino Ahmadi dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun, di tengah kesedihan tersebut, muncul harapan akan perhatian dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat luas untuk membantu keluarga korban, terutama dalam memastikan pendidikan anak-anak mereka tetap berlanjut. Dukungan ini menjadi sangat penting untuk memberikan semangat dan harapan baru bagi mereka dalam menghadapi masa depan.
- Dukungan Pendidikan: Jaminan pendidikan bagi anak-anak korban longsor menjadi prioritas utama.
- Peran Pemerintah: Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan komitmennya untuk membantu keluarga korban.
- Harapan Keluarga: Keluarga korban berharap agar anak-anak mereka dapat terus bersekolah dan meraih kesuksesan.
- Kepedulian Sosial: Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan moril dan materiil kepada keluarga korban.