Singapura Mendominasi Pasokan Minyak Impor Indonesia di Tengah Peningkatan Kebutuhan Domestik
Indonesia, yang dulunya dikenal sebagai eksportir minyak utama, kini menghadapi tantangan sebagai negara pengimpor minyak, dengan ketergantungan pada pasokan luar negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Situasi ini sangat kontras dengan masa ketika Indonesia masih menjadi anggota aktif OPEC, sebuah organisasi negara-negara pengekspor minyak, sejak tahun 1962.
Kebutuhan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi. Saat ini, kebutuhan BBM nasional mencapai sekitar 1,5 juta hingga 1,6 juta barel per hari. Sementara itu, produksi minyak mentah domestik (lifting) berfluktuasi antara 560 ribu hingga 580 ribu barel per hari, dan kapasitas kilang Pertamina berada di kisaran 800 ribu barel per hari.
Dengan kesenjangan yang signifikan antara produksi domestik dan kebutuhan BBM, Indonesia sangat bergantung pada impor dari negara lain. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan signifikan dalam impor BBM dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, impor minyak mentah, BBM, dan produk turunannya mencapai 47,74 juta ton. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan dengan 42,12 juta ton pada tahun 2021. Pada tahun 2020, impor minyak Indonesia sempat menurun seiring dengan perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, yaitu sebesar 37,65 juta ton.
Sebelum pandemi, impor minyak Indonesia secara konsisten berada di atas 40 juta ton. Bahkan pada tahun 2017 dan 2018, impor minyak masing-masing mencapai 49,21 juta ton dan 50,37 juta ton. Berikut adalah daftar 10 negara pengekspor atau negara asal impor BBM dan produk turunan minyak lainnya ke Indonesia dengan volume terbesar pada tahun 2022:
- Singapura: 10,94 juta ton
- Malaysia: 6,70 juta ton
- Arab Saudi: 5,96 juta ton
- Nigeria: 5,67 juta ton
- Amerika Serikat: 3,17 juta ton
- Uni Emirat Arab (UEA): 2,53 juta ton
- Korea Selatan: 1,80 juta ton
- Qatar: 887 ribu ton
- Australia: 782 ribu ton
- China: 615 ribu ton
Data impor minyak dari tahun 2017 hingga 2022 menunjukkan bahwa Singapura secara konsisten menempati peringkat pertama sebagai negara pengekspor minyak terbesar ke Indonesia. Sementara itu, peringkat negara-negara asal impor BBM terbesar kedua hingga kesepuluh ke Indonesia relatif berubah setiap tahunnya. Misalnya, posisi kedua seringkali diisi oleh Malaysia dan Arab Saudi secara bergantian.
BPS belum merilis data terbaru mengenai 10 negara pengekspor minyak terbesar ke Indonesia untuk tahun 2023 dan 2024. Impor minyak mentah dan produk olahan tetap menjadi bagian penting dari strategi energi Indonesia untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, terutama dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi yang berkelanjutan.