Inter Milan Dibantai PSG di Final Liga Champions, Masa Depan Inzaghi di Ujung Tanduk?

Inter Milan menelan pil pahit kekalahan telak 0-5 dari Paris Saint-Germain (PSG) pada final Liga Champions 2025. Pertandingan yang berlangsung di Allianz Arena itu tidak hanya meruntuhkan harapan Nerazzurri meraih trofi bergengsi, tetapi juga memicu spekulasi mengenai masa depan sang pelatih, Simone Inzaghi.

PSG tampil dominan sejak peluit awal dibunyikan. Achraf Hakimi membuka skor untuk klub asal Paris itu. Kemudian, Desire Dour mencetak dua gol, serta Khvicha Kvaratskhelia dan Senny Mayulu masing-masing menyumbang satu gol, memastikan kemenangan besar Les Parisiens.

Inzaghi mengakui kekalahan tersebut dan menyebut bahwa timnya tidak bermain seperti biasanya. "Itu tidak terlihat seperti tim saya. Kami yang pertama mengakui itu, tetapi tidak ada yang mengurangi kebanggaan saya terhadap perjalanan anak-anak ini," ujarnya kepada Football Italia.

"Kami bertemu dengan tim yang pantas menang, pantas menjuarai Liga Champions, dan mungkin memang tim yang lebih baik dari kami," tambah Inzaghi kepada Sky Sport Italia seusai pertandingan.

Kekalahan telak ini kembali menghidupkan rumor mengenai masa depan Inzaghi di Inter Milan. Media Italia melaporkan bahwa pelatih berusia 48 tahun itu tengah mempertimbangkan tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al Hilal, dengan nilai kontrak mencapai 30 juta euro per musim.

Ketika ditanya apakah laga final ini merupakan pertandingan terakhirnya bersama Inter, Inzaghi memberikan jawaban diplomatis. "Kita akan lihat dalam beberapa hari ke depan dan duduk bersama klub," katanya.

"Setelah kekalahan di final kedua dalam tiga tahun, terlalu banyak kekecewaan untuk berpikir jernih sekarang. Akan ada waktu untuk berbicara dengan tenang bersama klub," imbuhnya.

Inzaghi juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh jajaran petinggi klub. "Presiden dan para direktur selalu hadir dan malam ini mereka kembali mendampingi kami di ruang ganti," ungkapnya.

Bagi Inter Milan, ini adalah final Liga Champions kedua dalam tiga tahun terakhir. Pada edisi 2023, mereka dikalahkan oleh Manchester City dengan skor 0-1 di Istanbul. Namun, saat itu Inter tampil memberikan perlawanan sengit kepada The Citizens.

Berbeda dengan pertandingan di Istanbul, Inter Milan kesulitan mengembangkan permainan di Allianz Arena dan didominasi oleh PSG.

"Kami memulai dengan pendekatan yang salah, kebobolan cepat, lalu kehilangan bentuk permainan dan itu mempermudah PSG," kata Inzaghi.

"Kekalahan buruk ini jelas sangat menyakitkan, tetapi tidak menghapus perjuangan kami untuk sampai ke titik ini," tambahnya.

Dengan kekalahan ini, Inter Milan mengakhiri musim 2024-2025 tanpa meraih satu pun gelar. Sebelumnya, mereka gagal bersaing di Serie A, tersingkir di semifinal Coppa Italia oleh AC Milan, dan kalah di Supercoppa Italiana.

"Tentu saja kami seharusnya tampil lebih baik, tetapi saya tidak akan melupakan apa yang telah dilakukan anak-anak musim ini," ujar Inzaghi.

"Memang benar, kami menutup musim tanpa trofi, tetapi mereka tetap luar biasa. Saya katakan kepada mereka di ruang ganti bahwa mereka harus tetap menegakkan kepala," lanjutnya.

"Malam ini memang penuh kekecewaan, tapi grup ini pantas mendapat pujian," pungkas Simone Inzaghi.