Strategi 3F: Pilar Ketahanan Finansial Mahasiswa di Tengah Gejolak Ekonomi

Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin terasa dampaknya, mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda dituntut untuk memiliki ketahanan finansial yang kuat. Consumer Business Community Manager PT Bank Jago Tbk, Edo Velandika, menekankan bahwa ketahanan finansial bukan hanya sekadar memiliki uang yang banyak, tetapi lebih kepada kemampuan mengelola keuangan dengan bijak, memiliki dana darurat, dan merencanakan perlindungan terhadap risiko finansial yang tak terduga.

Menurut Velandika, gaya hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu penyebab utama masalah keuangan di kalangan anak muda. Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan menjadi kunci utama untuk mencapai kesehatan finansial.

"Saat ini, yang kita perlukan bukan hanya penghasilan besar, tetapi juga kemampuan untuk bertahan ketika kondisi ekonomi berubah. Dan itu semua berawal dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang sehat secara finansial," ujarnya.

Untuk membantu mahasiswa membangun ketahanan finansial, Velandika memperkenalkan konsep 3F, yaitu:

  • Fix: Alokasi sekitar 50% dari penghasilan untuk kebutuhan pokok bulanan seperti biaya makan, tempat tinggal, transportasi, dan cicilan.
  • Fun: Alokasi maksimal 30% dari penghasilan untuk kesenangan pribadi seperti hiburan, hobi, atau liburan. Velandika menekankan pentingnya mengendalikan pengeluaran untuk kesenangan agar tidak mengganggu alokasi untuk kebutuhan lainnya.
  • Future: Alokasi minimal 20% dari penghasilan untuk masa depan, termasuk dana darurat, tabungan jangka panjang, dan investasi. Velandika menekankan pentingnya memiliki dana cadangan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang memburuk.

Lebih lanjut, Velandika mendorong mahasiswa untuk mulai berinvestasi sedini mungkin. Namun, ia mengingatkan agar investasi dilakukan dengan cerdas dan berdasarkan pemahaman yang baik tentang risiko yang terlibat.

"Jangan hanya karena FOMO (fear of missing out), lantas asal ikut-ikutan berinvestasi. Pelajari terlebih dahulu dasarnya, kenali risikonya. Sebab, ketahanan finansial dibangun di atas pemahaman, bukan spekulasi," jelasnya.

Konsep 3F ini telah disampaikan kepada mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, sebagai panduan praktis dalam mengelola keuangan dan membangun ketahanan finansial. Velandika berharap konsep ini dapat membantu mahasiswa untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

Di tengah era yang penuh ketidakpastian ini, membangun ketahanan finansial bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang merancang masa depan yang mandiri dan berkelanjutan. Dan semua itu bisa dimulai dari sekarang, dari diri sendiri.