Tragedi longsor yang terjadi di area pertambangan batu alam Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, terus menjadi perhatian utama. Tim SAR gabungan masih berjuang untuk menemukan delapan pekerja tambang yang dilaporkan hilang pasca-bencana. Longsor yang terjadi pada beberapa hari lalu ini telah merenggut nyawa 17 orang dan menyebabkan tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menetapkan status tanggap darurat bencana sebagai respons cepat terhadap situasi yang memprihatinkan ini. Status tanggap darurat, yang berlaku selama satu minggu penuh mulai 30 Mei hingga 6 Juni 2025, bertujuan untuk mempermudah koordinasi dan penyaluran bantuan kepada para korban serta keluarga yang terdampak. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana secara efektif dan efisien.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat untuk segera menghentikan sementara seluruh aktivitas pertambangan di lokasi kejadian. Tindakan ini diambil sebagai langkah preventif untuk mencegah terjadinya longsor susulan dan memastikan keselamatan tim SAR yang bertugas di lapangan. Penghentian sementara ini berlaku bagi tiga yayasan yang mengelola kegiatan pertambangan di wilayah tersebut.

Berikut adalah daftar nama delapan pekerja tambang yang masih dinyatakan hilang:

• Muniah (45) - Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon
• Sudiono (51) - Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
• Tono Bin Sudirman (57) - Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
• Wahyu Bin Aga (34) - Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
• Nalo Sanjaya (53) - Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
• Dedi Setiadi (47) - Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
• Nurakman (51) - Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
• Puji Siswanto (50) - Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka

Tim SAR gabungan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan para korban yang hilang. Kondisi lapangan yang sulit dan potensi longsor susulan menjadi tantangan utama dalam proses pencarian. Namun, semangat dan dedikasi tim SAR tidak surut dalam memberikan yang terbaik bagi para korban dan keluarga yang menanti kabar.

Pemerintah daerah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana alam. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak mendekati lokasi longsor demi keselamatan dan kelancaran proses pencarian. Informasi terkini mengenai perkembangan situasi dan upaya penanggulangan bencana akan terus disampaikan secara berkala oleh pihak berwenang.