Kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Inter Milan dalam final Liga Champions di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025), tidak hanya menjadi euforia bagi para pemain dan staf pelatih, tetapi juga momen penuh haru bagi sang pelatih, Luis Enrique.

PSG sukses mengamankan gelar juara Liga Champions dengan skor telak 5-0. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Achraf Hakimi, Desire Doue (dua gol), Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu. Namun, di balik gemuruh stadion, terdapat sebuah tribut spesial yang disiapkan oleh para pendukung PSG untuk Enrique.

Di tengah perayaan, para suporter membentangkan tifo yang menggambarkan Enrique menancapkan bendera PSG di lapangan, dengan sosok seorang anak kecil yang menyertainya. Sosok itu adalah Xana, putri Enrique yang meninggal dunia pada tahun 2019 akibat kanker tulang di usia sembilan tahun.

Tifo tersebut merupakan representasi dari kenangan mendalam yang diungkapkan Enrique sebelum pertandingan final. Ia menceritakan momen ketika Xana kecil menemaninya membawa bendera Barcelona di lapangan bertahun-tahun lalu. Enrique berharap dapat mengulangi momen serupa bersama PSG, dengan Xana hadir secara spiritual.

Kehadiran Xana dalam tifo, mengenakan jersey PSG, menjadi penghormatan yang menyentuh hati Enrique. Momen ini diabadikan oleh banyak media, termasuk BBC, yang menyebutnya sebagai "momen yang sangat berkesan".

Keberhasilan PSG menjuarai Liga Champions menjadi puncak kesuksesan Luis Enrique pada musim ini. Sebelumnya, ia juga berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1 dan Piala Prancis untuk klub yang bermarkas di Paris tersebut.

Bagi Qatar Sports Investment (QSI), pemilik PSG, gelar Liga Champions ini merupakan buah dari investasi jangka panjang sejak tahun 2011 untuk menjadikan PSG sebagai kekuatan dominan di Eropa. Kemenangan ini tidak hanya menandai keberhasilan strategi investasi, tetapi juga menjadi momen emosional yang mendalam, dipersembahkan untuk mengenang Xana dan menghormati Luis Enrique.