Era Baru PSG: Kemenangan Liga Champions Buktikan Filosofi Tim Luis Enrique
Paris Saint-Germain (PSG) berhasil merengkuh trofi Liga Champions musim 2024/2025 setelah mengalahkan Inter Milan dengan skor telak 5-0. Kemenangan ini menjadi penanda era baru bagi klub asal Prancis tersebut, yang kini mengusung filosofi sepak bola tim di bawah arahan pelatih Luis Enrique.
Final yang berlangsung di Allianz Stadium, Minggu (1/6/2025), menjadi saksi dominasi PSG. Gol-gol dari Achraf Hakimi, Desire Doue (dua gol), Khvica Kvaratskheila, dan Senny Mayulu memastikan kemenangan meyakinkan bagi Les Parisiens. Keberhasilan ini tidak hanya mengantarkan PSG meraih gelar Liga Champions pertama mereka, tetapi juga mengukuhkan mereka sebagai peraih treble musim ini.
Sejak diakuisisi oleh Qatar Sports Investments (QSI) pada tahun 2011, PSG telah menjelma menjadi kekuatan besar di sepak bola Eropa. Investasi besar-besaran dilakukan untuk mendatangkan pemain-pemain bintang seperti Neymar, Kylian Mbappe, dan Lionel Messi. Namun, meskipun bertabur bintang, PSG selalu gagal meraih gelar Liga Champions. Kegagalan demi kegagalan tersebut memunculkan pertanyaan tentang efektivitas strategi klub yang terlalu bertumpu pada individu.
Baru setelah ketiga bintang tersebut hengkang, PSG justru mampu meraih kesuksesan di Eropa. Banyak pihak menilai bahwa perubahan ini tidak lepas dari peran Luis Enrique yang berhasil menanamkan mentalitas tim yang solid. Mantan pemain PSG asal Nigeria, Jay-Jay Okocha, turut memberikan pandangannya mengenai transformasi tim asal ibukota Prancis itu. Menurutnya, kunci sukses PSG musim ini adalah kemampuan mereka untuk bermain sebagai sebuah tim.
"Mereka (Paris Saint-Germain) melakukannya dengan sangat baik, mereka membuatnya terlihat mudah. Mereka datang dengan rencana permainan yang berjalan dengan sangat baik untuk mereka -- saya pikir mereka sangat pantas meraih itu," ujar Okocha kepada TNT Sport.
Okocha menambahkan, "Dia (Luis Enrique) membuat kita menyadari bahwa sepak bola adalah permainan tim. Tidak peduli seberapa hebat Anda, jika Anda tidak bermain untuk tim, Anda tidak bisa memenangkan apa pun."
Kemenangan PSG di Liga Champions musim ini menjadi bukti nyata bahwa sepak bola adalah olahraga tim. Era individualisme yang sempat mendominasi PSG kini telah berakhir, dan digantikan dengan era kolektivitas dan kerja keras. Luis Enrique telah berhasil membangun tim yang solid dan memiliki mentalitas juara. Keberhasilan ini menjadi modal berharga bagi PSG untuk terus bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa di masa depan.
Formasi Kemenangan
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada kemenangan PSG di Liga Champions:
- Filosofi Tim Luis Enrique: Enrique berhasil menanamkan filosofi sepak bola tim yang menekankan pada kerja sama, disiplin, dan kolektivitas.
- Keseimbangan Tim: PSG memiliki keseimbangan yang baik antara pemain muda dan pemain berpengalaman. Pemain-pemain muda seperti Desire Doue dan Senny Mayulu mampu memberikan energi dan semangat baru bagi tim, sementara pemain-pemain berpengalaman seperti Achraf Hakimi dan Khvica Kvaratskheila memberikan stabilitas dan pengalaman.
- Mentalitas Juara: Enrique berhasil menanamkan mentalitas juara pada para pemain PSG. Mereka tidak mudah menyerah dan selalu berjuang hingga akhir pertandingan.
- Taktik yang Fleksibel: Enrique mampu menerapkan taktik yang fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi.
- Solidaritas Tim: Para pemain PSG memiliki solidaritas yang tinggi dan saling mendukung satu sama lain.
Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, PSG berhasil meraih gelar Liga Champions dan membuktikan bahwa sepak bola adalah olahraga tim yang membutuhkan kerja sama, disiplin, dan mentalitas juara.