Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Pati, Objek Wisata Mangrove Porak Poranda

Wisata Mangrove Pati Lumpuh Diterjang Rob, Kerugian Material Signifikan

Gelombang tinggi atau rob telah menyebabkan kerusakan parah pada sektor pariwisata di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Destinasi wisata Mina Mangrove di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, menjadi salah satu yang terdampak paling signifikan. Infrastruktur penunjang wisata dan akses jalan menuju lokasi mengalami kerusakan serius, mengganggu aktivitas pariwisata dan perekonomian lokal.

Lokasi wisata yang berjarak sekitar 2 kilometer dari permukiman warga ini kini sulit diakses akibat jalanan yang terendam rob. Pengunjung harus berhati-hati dan bahkan berjalan kaki untuk mencapai lokasi wisata. Pantauan di lapangan menunjukkan ombak laut menerjang hingga ke area daratan tempat wisata, dengan genangan air mencapai 30-40 sentimeter di area parkir dan jalan menuju hutan mangrove. Akibatnya, beberapa fasilitas seperti spot foto dan akses jalan di dalam hutan mangrove mengalami kerusakan dan bahkan terputus.

Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi, mengungkapkan bahwa wisata Mina Mangrove telah berdiri sejak tahun 2018. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, lokasi ini rutin dilanda banjir rob, menyebabkan kerusakan yang semakin parah. Kondisi rob dalam dua pekan terakhir memperburuk situasi, mengancam kelangsungan objek wisata yang sempat menjadi primadona di Pati pada tahun 2021.

"Dampak rob tahun ini ke warga langsung yang lebih besar lagi adalah dampak lingkungan. Terutama di sektor pariwisata," ujar Setyo.

Menurut Setyo, rob dengan skala besar mulai terjadi pada tahun 2022 dan terus berulang setiap tahun. Hal ini menyebabkan abrasi pantai yang signifikan, menghilangkan sekitar 3 hektare lahan mangrove di sepanjang perbatasan Desa Jepat Kidul dan Jepat Lor. Kerusakan tidak hanya terjadi pada fasilitas wisata, tetapi juga pada ekosistem mangrove yang penting bagi perlindungan pantai.

Selain kerusakan pada area wisata, akses jalan sepanjang 2 kilometer dari permukiman warga juga terendam rob. Kondisi ini menyebabkan kerusakan parah pada badan jalan, dengan banyak lubang dan penurunan permukaan. Warga berharap adanya perhatian dari pihak terkait untuk mengatasi masalah banjir rob dan abrasi pantai.

"Kami mengharapkan kepedulian dari pihak terkait terutama sektor lingkungan untuk bagaimana menahan abrasi di wilayah pantai. Sehingga potensi risiko terhadap rob ini tidak menimbulkan dampak yang kerusakan yang parah lagi," jelasnya.

Kalak BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, mengakui bahwa banjir rob di Desa Tunggulsari merupakan masalah serius. Kombinasi antara air rob dan curah hujan tinggi memperparah kondisi banjir, merendam permukiman warga, tambak, dan tempat wisata. BPBD Pati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan turut serta dalam upaya penanaman mangrove.

"Mari kita jaga jangan sampai tanaman mangrove menjadi tambak. Kejadian seperti ini akan merugikan petani budi daya ikan. Jadi kelestarian mangrove tetap kita jaga," tambah Martinus.

BPBD Pati juga mengidentifikasi potensi rob di sepanjang 60 kilometer garis pantai utara Pati, dari Desa Pecangaan hingga Desa Puncel. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman rob dan menjaga kelestarian lingkungan.

Kerusakan yang terjadi meliputi:

  • Spot foto
  • Area parkir
  • Papan jalan
  • Tanaman mangrove
  • Akses jalan

Dengan kerusakan yang begitu masif, dibutuhkan tindakan cepat dan terpadu dari berbagai pihak untuk memulihkan sektor pariwisata dan melindungi wilayah pesisir Pati dari ancaman rob di masa depan.