Tim SAR Intensifkan Pencarian Korban Longsor Cirebon, Anjing Pelacak Ungkap Titik Potensial

Tim SAR gabungan terus berupaya keras mencari korban yang masih hilang akibat longsor di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Operasi pencarian memasuki hari ketiga, Minggu (1/6/2025), dengan fokus pada area yang teridentifikasi oleh tim anjing pelacak (K-9).

Upaya pencarian kali ini mengandalkan keahlian khusus dari unit Satwa Dir Samapta Polda Jawa Barat. IPDA Dindin menjelaskan bahwa tiga anjing pelacak dikerahkan untuk menyisir area longsor yang terbagi menjadi tiga sektor: barat, timur, dan tengah. Tugas utama tim K-9 adalah memetakan area dan menandai lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat korban tertimbun material longsor.

Dalam kurun waktu sekitar satu setengah jam, tim K-9 berhasil mengidentifikasi enam titik yang dianggap mencurigakan. Lokasi-lokasi ini berada tidak jauh dari tempat ditemukannya tiga jenazah pada hari sebelumnya. Penemuan ini menjadi titik terang dalam upaya pencarian yang terus dilakukan.

"Sterilisasi di awal dilakukan dengan K-9, ditemukan tiga hingga enam titik, yang lokasinya saling berdekatan," ujar IPDA Dindin.

Menurutnya, penggunaan anjing pelacak sangat efektif dalam kondisi seperti ini. Kemampuan penciuman anjing yang tajam dapat mendeteksi keberadaan jenazah di bawah timbunan longsor. Anjing-anjing pelacak ini terlatih dalam operasi SAR dan telah berpengalaman dalam berbagai bencana, termasuk di Cianjur dan Cipularang.

Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol INF Mukhammad Yusron, menambahkan bahwa penemuan satu jenazah pada hari ini juga berkat informasi awal dari tim K-9. Anjing pelacak menandai lokasi tersebut, yang kemudian diperiksa oleh tim SAR gabungan.

"Ya betul, salah satunya hasil endusan tim K-9, karena sebelum melaksanakan pencarian pagi, tim Polri telah menerjunkan K-9 anjing pelacak, dan yang ditemukan di titik itu," kata Yusron.

Letkol Yusron menjelaskan bahwa berdasarkan pola yang ada, penemuan satu korban dapat menjadi petunjuk untuk menemukan korban lainnya. Hal ini didasarkan pada informasi dari para pekerja tambang, yang menyatakan bahwa mereka bekerja dalam kelompok di lokasi yang berdekatan. Jika terjadi getaran atau longsor, mereka cenderung mencari perlindungan di dekat alat berat atau truk, sehingga tidak terpencar terlalu jauh.

Operasi pencarian korban longsor Gunung Kuda telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir, setelah bencana melanda area pertambangan galian C. Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi sejumlah korban jiwa dari area tersebut. Namun, masih ada beberapa orang yang diduga tertimbun material longsor. Tim SAR akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan dan mengevakuasi seluruh korban yang masih hilang.