PSG Bawa Pulang Replika, Bukan Trofi Asli Liga Champions: Inilah Alasannya!
Euforia Juara Liga Champions: PSG Raih Gelar Perdana, Trofi Asli Tetap di Swiss
Paris Saint-Germain (PSG) mengukir sejarah baru dengan menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. Kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, menjadi momen tak terlupakan bagi klub dan para pendukungnya. Stadion bergemuruh oleh sorak sorai kemenangan, menandai puncak kesuksesan setelah penantian panjang.
Namun, di balik euforia tersebut, ada fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Meskipun para pemain PSG merayakan kemenangan dengan mengangkat trofi Liga Champions yang ikonik, mereka tidak diperbolehkan membawa pulang trofi asli ke Paris. Alih-alih, mereka membawa pulang replika trofi yang telah disiapkan oleh UEFA.
Mengapa Hanya Replika?
Aturan ketat UEFA menjadi penyebab utama mengapa PSG hanya membawa pulang replika trofi. Badan sepak bola tertinggi Eropa ini memiliki regulasi khusus mengenai kepemilikan dan peredaran trofi Liga Champions. Trofi asli tetap berada di markas UEFA di Nyon, Swiss, sebagai simbol supremasi sepak bola Eropa. Regulasi ini diberlakukan untuk menjaga keaslian dan prestise trofi itu sendiri.
Setelah perayaan di lapangan, kapten PSG, Marquinhos, sempat mengangkat trofi asli, namun momen itu hanya berlangsung singkat. UEFA secara tegas mengingatkan bahwa trofi tersebut harus kembali ke markas mereka. Sebagai kompensasi, PSG menerima replika resmi trofi yang akan dipamerkan di Paris, termasuk dalam parade juara di Champs-Élysées. Pawai juara yang dijadwalkan ini akan menjadi perayaan besar bagi para pemain, staf, dan tentu saja, para penggemar setia PSG.
Aturan Ketat UEFA: Pengawasan dan Izin
UEFA tidak hanya membatasi kepemilikan trofi asli, tetapi juga memberlakukan aturan ketat terkait replika trofi. Klub juara hanya diperbolehkan menyimpan salinan replika, dan pergerakan replika ini pun harus mendapatkan izin resmi dari UEFA. Klub juga wajib melaporkan lokasi penyimpanan trofi secara rinci kepada UEFA, yang berhak melakukan pengecekan sewaktu-waktu. Replika trofi tersebut rencananya akan dipajang di Parc des Princes, markas kebanggaan PSG, sebagai pengingat atas pencapaian bersejarah mereka. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk melihat langsung simbol kemenangan tim kesayangan mereka.
Kapan Trofi Asli Bisa Dimiliki Permanen?
Lantas, kapan sebuah klub bisa memiliki trofi asli Liga Champions secara permanen? Menurut aturan UEFA, trofi asli hanya diberikan kepada klub yang berhasil memenangkan lima gelar atau tiga gelar berturut-turut. Namun, sejak tahun 2008, hanya syarat lima kali juara yang masih berlaku. Hingga saat ini, hanya empat klub yang memenuhi syarat tersebut, yaitu Ajax Amsterdam, Bayern Munich, AC Milan, dan Liverpool.
Real Madrid, meskipun memiliki 15 gelar Liga Champions, memilih untuk tidak menyimpan trofi secara permanen, meskipun mereka memenuhi syarat. Dengan gelar pertama ini, PSG masih membutuhkan empat gelar tambahan untuk bisa membawa pulang trofi asli ke Paris suatu saat nanti. Perjalanan masih panjang, tetapi dengan semangat dan kerja keras, bukan tidak mungkin impian tersebut akan menjadi kenyataan.
Rekor Baru di Final Liga Champions
Kemenangan telak PSG atas Inter Milan tidak hanya membawa gelar juara, tetapi juga mencatatkan rekor baru dalam sejarah final Liga Champions. Margin kemenangan 5 gol menjadi yang terbesar dalam laga final antarklub Eropa sejak era Liga Champions dan Piala Champions. Inter Milan juga menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final era Liga Champions. Terakhir kali final dengan skor setinggi ini terjadi pada tahun 1962, ketika Benfica mengalahkan Real Madrid 5-3 di final Piala Champions. Kemenangan ini semakin mengukuhkan dominasi PSG di kancah sepak bola Eropa.
Dengan sejarah yang baru saja diukir, PSG kini menatap masa depan dengan optimisme tinggi. Gelar Liga Champions pertama ini menjadi fondasi yang kuat untuk meraih kesuksesan-kesuksesan berikutnya. Para pemain, pelatih, dan seluruh elemen klub akan terus bekerja keras untuk mempertahankan gelar dan mencetak sejarah baru di dunia sepak bola.