Tragedi Haji Ilegal: WNI Meninggal di Padang Pasir, DPR Serukan Pengawasan Lebih Ketat
Tragedi kembali menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berupaya menunaikan ibadah haji secara ilegal. Ia dilaporkan meninggal dunia di tengah gurun pasir, menambah daftar panjang risiko yang dihadapi para jemaah yang memilih jalur tidak resmi.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah mengkonfirmasi kejadian tersebut. Diketahui, korban bersama dua WNI lainnya mencoba memasuki Makkah tanpa mengantongi dokumen haji yang sah, melainkan menggunakan visa ziarah multiple. Mereka menjadi korban praktik perhajian ilegal yang terorganisir.
Kronologi kejadian bermula ketika sopir taksi yang mereka tumpangi, karena takut terjaring razia petugas, menurunkan para WNI tersebut di tengah gurun. Kondisi ekstrem dengan suhu udara yang sangat tinggi menjadi ancaman mematikan bagi mereka. Insiden ini menyoroti celah dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik haji ilegal.
Menanggapi peristiwa ini, Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Syamsuri, menyampaikan keprihatinannya. Ia menekankan perlunya tindakan tegas dari pemerintah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
"Kejadian ini menjadi pelajaran pahit bagi kita semua," ujar Cucun di sela-sela kunjungannya di Armuzna, Makkah. "Pemerintah harus memperketat pengawasan sejak proses pemberangkatan, imigrasi, hingga kedatangan jemaah di Arab Saudi. Jangan sampai ada lagi WNI yang nekat menggunakan jalur ilegal untuk berhaji."
Cucun juga menyoroti ketatnya aturan yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi terkait penerimaan jemaah haji resmi. Ia mengingatkan agar Indonesia tidak mengirimkan warganya melalui jalur ilegal, mengingat risiko yang sangat besar dan potensi penolakan dari otoritas setempat.
"Penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia berangkat dan masuk ke Arab Saudi melalui jalur resmi, dengan menggunakan visa haji yang sah," tegasnya. "Hal ini bukan hanya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan jemaah, tetapi juga untuk menghindari risiko fatal seperti yang dialami oleh saudara kita ini."
Tragedi ini menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk meningkatkan sosialisasi, pengawasan, dan penegakan hukum terhadap praktik haji ilegal. Edukasi yang komprehensif mengenai prosedur haji yang benar dan risiko yang dihadapi jika memilih jalur ilegal perlu ditingkatkan. Selain itu, kerjasama dengan pihak berwenang di Arab Saudi juga krusial untuk memberantas jaringan perhajian ilegal yang merugikan banyak pihak.